Page 25 - Al Qaul As Sadiid Buku Khutbah M Dimyati
P. 25
ْ َ
َ ِ َّ
ٌدحَأ ٍَُدْؼت سُْم ْ يََّإ ك ة ِ اؼمإ ناَأو َ
َ ُ
َ َ
َ
“Dan aku adalah al-„Aqib yang maknanya tidak ada seorangpun
yang menjadi Nabi, diangkat menjadi Nabi setelahku”.
Dalam hadits lain diriwayatkan al-Imam al-Tirmidzi baginda
Rasulullah shallallahu „alayhi wa sallam bersabda :
َ
َ ُ
ِ
رعْ َ ن َ كَم ِ بَه ْ يدؼت َْ َ ن َ كَ وم َ
ْ
ٌْ
َ
“Seandainya setelahku masih ada Nabi, niscaya Umar itu layak
diangkat untuk menjadi Nabi”.
Seandainya itu artinya tidak terjadi, itu artinya penegasan
dari baginda Rasulillah bahwa seshaleh apapun orang yang
datang setelah beliau tidak akan pernah diangkat menjadi
Nabi. Dalam hadits lain riwayat al-Bukhari juga Rasulullah
bersabda kepada Ali bin Abi Thalib ketika beliau hendak pergi
ke perang Tabuk dan melarang Ali untuk ikut perang karena
mau ditugasi untuk memimpin umat yang beliau tinggalkan
di Madinah, Rasulullah bersabda kepadanya, kepada
sayyidina Ali :
ُ
َِ
ِ
َ
ِ
ْ
ْ يدْؼت ِ بَه لا ََُّهَأ َيَْؿ ه سٰوُم ْ نم َ نوراَُ لَِ ْ نْمِت نِم ِ ِّ َ نوكَح ْ نَأ ه ضٰرَح اَمَأ
ْ
ْ
ْ ُ
ْ
َ ْ
َ َّ
“Tidakkah engkau ridla, terhadap posisi yang aku berikan
kepadamu seperti posisi Nabi Harun yang menjaga umat Nabi
Musa ketika Nabi Musa menerima wahyu dari Allah di suatu
tempat, hanya saja setelahku tidak ada satu orang pun yang
diangkat menjadi Nabi”, kata baginda Rasulullah
shallallahu „alayhi wa sallam.
Ma‟asyiral Muslimin, masih banyak lagi hadits-hadits yang
menjelaskan hal yang sama dan oleh karenanya seluruh umat
Islam meyakini bahwa tidak akan ada seorang pun yang
diangkat menjadi Nabi setelah Nabi besar Muhammad
shallallahu „alayhi wa sallam dan keyakinan ini tidak bisa
ditawar-tawar.
Oleh karenanya barangsiapa mengaku dirinya sebagai Nabi
atau memercayai orang lain yang mengaku sebagai Nabi,
maka dia telah keluar dari Islam, Kufur Keyakinan, meskipun
itu tidak terucap dari lisan.
Rasulullah shallallahu „alayhi wa sallam pernah bersabda
mengingatkan kepada kita agar betul-betul hati-hati,
25