Page 56 - Al Qaul As Sadiid Buku Khutbah M Dimyati
P. 56

itu,  tapi  kemudian  anak  inipun  diberikan  kekuatan  oleh  Allah  untuk  bisa
          bicara, dia mengatakan :
                                   ِ ِ ٓ ْ
                             ِ
                                                      ْ َ ِ
                   َ   اَْههَلِإ  ِ بإَذَػ  ْ نم هَد َ صَأ ةرخلأإ  َ بإَذَػ  َّ ناَف ، ِّ قحمإ لىَػ مَّهاَف ،ٍْاَّمُأ   ه ي  ْ يِ ِ بر ْ صإ ِ
                                                    َ
                                    َ
                                                ّ
                                                              ّ
                   "Sabar wahai ibunda, sesungguhnya engkau dalam kebenaran,
            dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih pedih dari pada siksaan di dunia”.
          Kemudian anak ini pun juga dimasukkan, terakhir Masyitoh, sang penyisir
          ini. Kemudian dimasukkan sebelum dimasukkan dia pun minta ke beberapa
          orang  kepada  Fir’aun  untuk  dikumpulkan  tulang  belulang  dia  bersama
          keluarganya,  dan  untuk  dimakamkan,  kemudian  permohonan  ini
          dikabulkan.  Dan  ketika  Rasulullah  melakukan  perjalanan  Isra  beliau
          mencium bau harum dari makam Masyitoh binti Fir’aun.

          Ma’asyirol Muslimin, jama’ah  shalat Jum’at yang dimulyakan  dan  berkati
          oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
          Sesampainya  Rasulullah  di  Masjidil  Aqsha,  baru  kemudian  beliau
          menjalankan perjalanan Mi’raj, yaitu naik, naiknya tidak lagi mengendarai
          hewan  yang  bernama  Buroq,  tapi  beliau  naik,  menaiki  tangga,  dengan
          begitu cepatnya bersama malaikat Jibril, kemudian beliau bertemu dengan
          para  nabi,  di  langit  yang  Pertama  beliau  berjumpa  dengan  Nabi  Adam
          ‘alaihis salam, di langit yang Kedua beliau bertemu dengan Nabi Isa ‘alaihis
          salam,  di  langit  yang  Ketiga  beliau  bertemu  dengan  Nabi  Yusuf,  di  langit
          yang Keempat bertemu dengan Nabi Harun, di langit yang Kelima bertemu
          dengan  Nabi  Yahya,  di  langit  yang  Keenam  bertemu  dengan  Nabi  Musa,
          dan  terakhir  di  langit  yang  Ketujuh  beliau  bertemu  dengan  Nabi  Ibrohim
          alaihis salam. Itulah perjalanan Mi’rajnya Rasulullah shallallahu alayhi wa
          sallam, sampai akhirnya Rasulullah juga melihat Sidratil Muntaha, pohon
          yang begitu besar dan begitu indahnya, bahkan dikatakan tidak ada yang
          bisa mensifati di antara makhluk Allah saking indahnya pohon ini.
          Rasulullah juga melihat Baitul Ma’mur, tempat di langit bagaikan Ka’bah di
          dunia,  yang  semua  malaikat  mengelilinginya,  bahkan  tiap  hari  malaikat
          masuk kedalamnya, tujuh puluh ribu malaikat masuk kemudian keluar tidak
          kembali  lagi,  diganti  besoknya  dengan  tujuh  puluh  ribu  malaikat  yang
          lainnya,  begitu  banyaknya  jumlah  malaikat.  Kemudian  juga  Rasulullah
          diperlihatkan  ‘Arsy,  diperlihatkanva  surga  dan  Rasulullah  ketika
          diperlihatkan surga beliau mengatakan :
                                          َ ْ َ
                                                       ْ
                                                           ْ
                                   ْ ِ
                                  ءإرَلُفمإ اَِوَُْأ َثَنأ  ُ تًَْأرو َةَّيَ توَخَد
                                                     جمإ  ُ
                                                 َ َ
                               ْ َ
                                                                                 56
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61