Page 55 - Al Qaul As Sadiid Buku Khutbah M Dimyati
P. 55

yang diberatkan oleh kepalanya untuk menunaikan shalat,
                         untuk menjalankan shalat, itulah hukumannya”,
          kemudian  juga  Rasulullah  diperlihatkan,  orang-orang  yang  minum  air
          nanah  yang  keluar  dari  kemaluan  para  pelacur,  kemudian  Rasulullah
          bertanya :
                   “Siapakah mereka itu ?, kemudian malaikat Jibril mengatakan
              meraka adalah orang-orang yang suka minum-minuman keras di dunia”,
          Rasulullah juga diperlihatkan orang-orang yang makan daging yang sudah
          membusuk, berebut mereka untuk memakan daging yang membusuk ini,
          kemudian Rasulullah bertanya :
            “Siapakah mereka ini wahai malaikat Jibril ?, malaikat Jibril pun mengatakan
                mereka adalah orang-orang yang berzina, orang-orang yang gemar
                 melakukan perbuatan zina, meninggalkan yang halal yaitu nikah,
                       tapi kemudian menjalankan yang maksiat yaitu zina”,
          na’udzu  billah  tsumma  na’udzu  billah,  Rasulullah  juga  diperlihatkan
          perumpamaan dunia, bagai-kan wanita tua, yang tidak ada yang menoleh
          kepadanya,  ini  menunjukkan  bahwa  dunia,  kenikmatan  yang  ada  di
          dalamnya,  kebahagian  yang  ada  di  dalamnya,  keindahan  yang  ada  di
          dalamnya,  semuanya  hanyalah  sementara,  maka  jangan  sampai  kita
          termasuk orang-orang yang dilalaikan oleh dunia kita, jangan sampai kita
          termasuk  orang-orang  yang  dilalaikan  oleh  kenikmatan  duniawi  daripada
          ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

          Ma’asyirol Muslimin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan  dan berkati
          oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
          Rasulullah  juga  mencium  bau  harum  makam  Masyitoh  binti  Fir’aun,
          Masyitoh tukang sisir putrinya Fir’aun, yang kisahnya mengatakan bahwa
          beliau  adalah  wanita  yang  tegar,  beliau  wanita  yang  sabar,  demi
          mengemban misi Islam, tidak pernah goyah sedikitpun, meskipun diancam
          untuk dibunuh bahkan bukan ancaman tapi memang dibunuh oleh Fir’aun,
          dia dan keluarganya, satu persatu dari keluarganya dimasukkan ke dalam
          tungku  yang  besar  yang  berisi  minyak  yang  sudah  mendidih,  sampai
          anaknya  yang  kecil  pun  juga  dimasuk-kan,  ketika  anaknya  yang  kecil  ini
          dimasukkan,  Masyitoh  si  tukang  sisir  ini  merasa  iba,  meresa  sedih,  tapi
          tidak  ada  keraguan  di  dalamnya  tentang  benarnya  Islam,    tidak  ada
          keraguan  di  dalamnya  tentang  kebenaran  apa  yang  dia  yakini,  tapi  dia
          merasa sedih, anak yang kecil ini harus masuk ke dalam tungku yang besar


                                                                                 55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60