Page 50 - Al Qaul As Sadiid Buku Khutbah M Dimyati
P. 50

َ
                     ، َ مِدُح لَإ نِ   ـتِرَلًُ  ْ نَم  َّ ةحو   ُ َ  ، َ محُِ ي  ْ نَم  َّ ةُحو ، َ مدُح  ِ نِْك ُزرإ مُِونَإ
                               ُ ّ ْ ِ
                                              هَ
                       ّ
                                                         َ
                                                             َّ ْ ْ َّ
                           ّ
                                              ِ ِ َ
                        ِ َ ْ ِ ْ ِ
                           دِراحمإ ءٓبممإ  َ نمو  ِلَُْأو  ِ سِْفه  ْ نم لإ   َّ ةحَأ  َ مد َّ   ُح ْل   ؼْحإو
                                                         َ
                                   َ ْ َ ْ
                                                                  َ َ
                                                  َّ
                                                    ّ
                 “Ya Allah berikanlah aku kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada
              orang-orang yang cinta kepada-Mu, kecintaan kepada orang-orang yang
              bisa mendekatkanku cinta kepada-Mu, dan jadikanlah cintaku kepada-Mu
                 lebih dari pada cintaku kepada diriku sendiri, kepada keluargaku
                                 dan kepada air yang dingin”.
          Pada kalimat yang terakhir Rasulullah  menyebutkan “air yang dingin” itu
          artinya untuk mengingatkan kita bahwa air yang dingin adalah merupakan
          kenikmatan  yang  terkadang  juga  melalaikan  seseorang  dari  beribadah
          kepada  Allah  ta’ala  sehingga  Rasulullah  memohon  jangan  sampai  nikmat
          ini,  melalaikan  atau  mengurangi  kecintaannya  kepada  Allah  ta’ala,  air
          mungkin di Indonesia di negara kita gampang untuk mendapatkannya tapi
          di sebagian tempat air itu susah untuk didapatkan, bila seseorang minum
          dalam keadaan haus, maka dia akan merasakan nikmat yang tiada taranya.
          Sungguh air yang mudah kita dapatkan itu pun nanti akan dipertanyakan
          oleh Allah ta’ala bagaimana dengan kenikmatan-kenikmatan yang lainnya,
          nikmat  sehat,  nikmat  kekayaan,  nikmat  anggota  tubuh,  nikmat  waktu,
          nikmat  masa  muda,  semuanya  akan  ditanyakan  oleh  Allah  ta’ala  maka
          persiapkan  jawaban  untuk  itu  semua,  jawabannya  akan  bisa  kita  jawab
          ketika kita bisa mendapatkan bekal amal bekal ibadah yang baik di dunia
          ini. Sehingga semuanya akan dijawab oleh amal ibadah kita.

          Ma’asyirol Muslimin rohimakumulloh
          Semoga  surat  At-Takatsur  ini  menjadikan  dampak  bagi  kita,  untuk  kita
          sadar, kita tidak dilalaikan lagi oleh kenikmatan-kenikmatan duniawi, kita
          jadi orang yang sadar atas kelalaian kita sebelum kita disadarkan oleh ajal
          kita,  kita  menjadi  orang  yang  ingat  akan  beribadah  kepada  Allah  ta’ala
          ingat akan adanya ajal kita, sebelum kita diinggatkan oleh datangnya ajal
          kita, kita menjadi orang-orang yang bisa mengamalkan perintah Allah dan
          Rasul-Nya,  sehingga  bekal  kita  di  untuk  di  liang  kubur  bertumpuk  dan
          semakin banyak dan bisa kita banggakan di akhirat kelak.
          Itulah  materi  khutbah  yang  bisa  saya  sampaikan,  mudah  mudahan  ada
          hikmah dan manfaatnya.
                                                                    ْ ُ َ
                       ِ ْ ْ ّ
                                                          ْ
             ِ
                                                                ْ
                                    َ ٓ ْ ِ ْ َُ
            ِّ نِم َلدَلَثو   ،يْكحمإ ِرنَِّإو  ِ تيلأإ  َ نم كُ ّ يإو  ِ نِؼَفَهو   ،يْ ِ ظؼمإ  ِ نٓأرُلمإ  ِ فِ كُمو  ِ ل  ُالله  َ كر َ بِ
                      ْ َ
                                                      ْ َ
                                                                                َ
                                                                       َ ْ
                                                              ْ
                                              َ ْ َ َ
                                َ
                 َّ َ
                                             ّ
                                                                             ِ ْ ُ ِ
                                                         ِ ْ ِ
                                                           يْوؼمإ عَمسمإ وُُ ََُّهإ ََُثوَلاث كٌُْمو َ
                                                                          َ
                                                        ْ َ ُ ْ َّ َ
                                                                       ّ         50
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55