Page 172 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 172

Problem Metropolitan
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    konsultasi agama (saya sendiri beragama Kat holik), me-
                    lainkan untuk wawancara.

                        Janji sebenarnya beberapa hari sebelumnya. Namun,
                    ketika saya datang ternyata Buya tak ada di rumah, karena ada
                    undangan mendadak untuk suatu acara penting. Pembatalan
                    itu disampaikan oleh Ibu (istri Buya) kepada saya disertai
                    permintaan maaf darinya. Agaknya Buya adalah orang yang
                    sungguh menghargai janji. Walaupun sudah ada permintaan
                    maaf, dia masih ju ga meninggalkan surat undangan tersebut
                    dan meminta kepada Ibu untuk memperlihatkannya kepada
                    saya.
                        Sesuai dengan janji, jam setengah lima sore saya sudah
                    berada di ru mahnya. Wawancara mulai diadakan pukul lima.
                    Namun, melihat tamu yang antre di depan rumah, waktu itu
                    saya ragu apakah janji tersebut dapat dipenuhi. Tua muda,
                    pria maupun wanita berderet dari depan pintu hingga ke
                    pagar. Semuanya punya satu tujuan: Bertemu dengan Buya.
                    Saya pun ikut menunggu.

                        Di samping saya, duduk seorang laki-laki setengah tua
                    dengan se buah tas berwarna hitam. Mengisi waktu luang,
                    saya sengaja mengajaknya ngobrol, dan dari tampang maupun
                    bawaannya saya menduga agaknya dia seorang yang senang
                    berkelana. Dugaan itu ternyata be nar, paling tidak menurut
                    ceritanya. Katanya dia seorang yang telah ber keliling ke
                    seluruh Indonesia. Di samping berdagang, juga mendalami
                    agama Islam. Dan hasil dari petualangan dan pendalaman
                    agamanya itu, dia dituangkan dalam sebuah buku yang akan
                    diterbitkan.
                        “Lalu apa tujuan Anda datang bertemu Buya?” tanya saya.



                                                                         155

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:53 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   155
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   155      1/13/2017   6:18:53 PM
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177