Page 173 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 173

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                     “Saya ingin meminta restu dari Buya tentang buku
                 yang saya tulis di samping meminta Buya menulis sedikit
                 sambutan,” jawabnya.

                     Selang beberapa waktu datang seorang pria yang
                 kelihatannya sa ngat kumal. Dia bersalaman dan mengobrol
                 bersama kami. Menilik pakai annya,dia seperti gelandangan saja.
                 Tujuannya bertemu Buya adalah meminta sumbangan untuk
                 dirinya. Menurut ceritanya, keluarga nya tertimpa musibah,
                 entah apa, dan Camat serta Kepala Desa dan Rt serta Rw
                 (rumahnya katanya di Tanjung Priok), memberikan keterang an
                 resmi mengenai musibah tersebut (surat-surat keterangan yang
                 di bawanya semua diperlihatkannya kepada kami).
                     Ternyata dia yang malahan yang diterima duluan oleh
                 Buya. Sama hangatnya, sama penuh perhatiannya seperti Buya
                 menerima tamu -tamu yang datang bermobil atau berdasi.
                 Setelah berbincang-bincang sebentar (Buya menerima para
                 tamu di beranda rumah sehingga tamu -tamu yang lainnya
                 pun dapat melihatnya) dengan lelaki berpakaian gelandangan
                 tersebut. Buya masuk ke rumah dan keluar lagi menye rahkan
                 sesuatu ke dalam tangan tamunya. Mataku masih sempat me-
                 lirik bahwa di dalam tangan Buya terselip beberapa lembar
                 uang ribu an. Melihat hal itu ada perasaan kecil di dalam diri
                 saya berhadapan dengan Buya.

                     Pukul lima tepat giliran saya untuk bertemu. Walaupun
                 saya sempat melihat ada tamu yang hendak menerobos atau
                 mendahului saya (padahal mereka datang belakangan, saya
                 tak tahu apakah sudah ada janji atau belum) Buya dengan
                 tenang mempersilakan mereka untuk menunggu.
                     Wawancara itu sendiri tentang kehidupan di tahun 1981.
                 Bagai mana perkembangan agama, apakah kehidupan akan

                 156                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:53 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   156
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   156      1/13/2017   6:18:53 PM
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178