Page 178 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 178

Merindukan Cucu
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    pohon itu. Awas kalau mangga Nambo kalian curi!” (Nambo,
                    asal kata nenek ambo-saya).



                    Sayang, tak sampai setahun  Ayah merasakan kebahagiaan
                    bermain -main dengan cucu.  Tiba-tiba dia dipisahkan oleh
                    polisi yang menangkapnya, dibawa ke Sukabumi, kemu-
                    dian berpindah-pindah ke Puncak, Megamendung, dan
                    terakhir dirawat sebagai pasien Rumah Sa kit Persahabatan
                    Rawamangun dalam status tahanan. Selama dalam tahanan,
                    lahir pula anak  Azizah, bayi perempuan.  Azizah kawin
                    sebelum  Ayah masuk penjara. Begitu pun saya mempero-
                    leh anak kedua perempuan, dan anak kedua Fakhri juga
                    perempuan.

                        Berita kelahiran cucu-cucu itu kami bawa ke tempat
                    Ayah ditahan. Dia menitikan air mata rindu hendak melihat
                    cucunya yang bertam bah itu. Kadang-kadang cucu itu kami
                    bawa melihatnya di rumah sa kit, tapi sekali-sekali dengan
                    saling pengertian dengan polisi yang me ngawalnya di rumah
                    sakit, Ayah kami bawa pulang, untuk memenuhi rindunya
                    kepada cucu. Beberapa jam dia sempat main-main dengan
                    cucu-cucunya yang kami kumpulkan sewaktu Ayah berada di
                    rumah. Dalam hati, kami sedih sekali bila polisi telah memberi
                    isyarat agar  Ayah kembali ke rumah Sakit Rawamangun
                    sebagai orang tahanan.
                        Syukurlah tak sampai tiga tahun, Ayah dibebaskan dari
                    tahanan, ketika pulangnya semua anak menantu dan cucu-
                    cucu menunggu di rumah. Kami merayakan kebebasan itu
                    dengan mempertunjukkan kepandaian para cucu-cucu yang
                    lucu. Ada yang sudah pandai menari, ada pula yang sudah



                                                                         161

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   161
                                                                         1/13/2017   6:18:54 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   161      1/13/2017   6:18:54 PM
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183