Page 316 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 316

Sambutan Sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Tanggal 27 Juli 1975
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    pernah terjadi satu kali semasa Revolusi 1945, sekarang akan
                    timbul lebih besar dari yang dahulu dalam alam pembangunan.

                        Izinkanlah saya dengan terharu menyambut penghargaan
                    itu dan mengembalikannya kepada yang berhak menerima.
                    Memang kita akui ulama-ulama itu telah berjasa, baik di masa
                    Revolusi ataupun sebelumnya. Bahkan, lama sebelumnya.
                    Ketika Sultan Ageng  Tirtayasa di pertengahan abad ke-17
                    berperang dengan Belanda, yang mengadu domba baginda
                    dengan putranya, Sultan Haji Syaikh Yusuf Tajul Khalwaty
                    dari Makassar telah mendampingi dia mempertahankan
                    kemerdekaan Banten, sampai ketika Sultan  Ageng telah
                    dapat dikalahkan,  Tuan Syaikh pada mulanya dibuang ke
                    Pulau Ceylon (Sri langka). Kaisar Aurangzeb berkirim surat
                    kepada Kompeni Belanda mengingatkan supaya ulama itu
                    diperlakukan dengan baik, kemudian dia dipindahkan ke
                    Tanjung Harapan (Afrika Selatan) dan berpuluh tahun setelah
                    dia wafat, tulang belulang dia telah dipindahkan kembali ke
                    negeri asalnya, Makassar atas permintaan Raja Gowa.
                        Di zaman itu juga, seorang budak belian dari Bali
                    bernama si Untung, menjadi budak di rumah seorang pegawai
                    tinggi Kompeni di Betawi, jatuh cinta kepada seorang nona
                    Belanda, putri dari tuan yang memperbudaknya itu. Lalu
                    dengan sembunyi-sembunyi dia pergi berguru ilmu guna-
                    guna kepada orang kiai di salah satu kampung. Namun,
                    yang diajarkan kiai tersebut bukanlah guna-guna supaya
                    perempuan jatuh cinta kepadanya dengan jalan yang buruk,
                    melainkan diperkenalkan kepadanya siapa Allah dan siapa
                    Muhammad. Apa perbedaan syirik dan tauhid, sehingga sejak
                    mendapat pelajaran dari kiai itu, Kiai Embun namanya, si
                    Untung tiba-tiba berubah. Dari seorang yang merasa dirinya


                                                                        299

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:19:11 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   299
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   299      1/13/2017   6:19:11 PM
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321