Page 332 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 332

Sambutan Sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Tanggal 27 Juli 1975
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    ke sempatan yang lain.  Yaitu, “Supaya orang yang telah
                    memeluk agama jangan dijadikan sasaran propaganda oleh
                    suatu agama lain.”

                        Demi kerukunan Agama dan demi ketahanan nasional,
                    kita kaum ulama dengan majelisnya, baik di pusat ataupun
                    di daerah, akan memegang teguh petunjuk Presiden itu. Kita
                    tidak mempropagandakan agama kita kepada orang lain yang
                    memeluk suatu agama, baik dengan paksaan ataupun bujuk
                    rayuan. Sebab, Islam sendiri yang telah memberikan tuntunan
                    kepada kita bahwa, “Tidak ada paksaan dalam hal aga ma,
                    sudah jelas perbedaan di antara jalan yang benar de ngan jalan
                    yang sesat.”
                        Ucapan Presiden itu setitik akan kita jadikan lautan, se-
                    akan kita jadikan bumi. Kita tidak akan mengganggu dan
                    membujuk pemeluk agama lain supaya memeluk agama
                    kita. Karena kita sendiri merasakan, apabila ketenteraman
                    beragama terganggu oleh propaganda agama lain, kita ti dak
                    senang. Kita menentang sekeras-kerasnya. Ghirah memper-
                    tahankan agama sendiri adalah sebagian dari iman. Kalau
                    kita pertahankan agama dan keyakinan umat kita, lalu kita
                    dituduh f anatik, maka hukum logika sudah jelas, bahwa orang
                    memaksa, atau membujuk, atau membayar supaya orang
                    memeluk agamanya adalah lebih fanatik. Untuk memelihara
                    kerukunan beragama yang paling baik ialah memegang
                    teguh d an berpedoman kepada ucapan Presiden itu. Dan, jika
                    ada masyarakat suatu agama yang bertahan, atau membela,
                    walau d engan nyawanya, keutuhan iman anak cucunya dari
                    propaganda  agama-agama lain, tidaklah logis kalau yang
                    bertahan itu disangka tidak memelihara kerukunan beragama,




                                                                         315

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:19:11 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   315
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   315      1/13/2017   6:19:11 PM
   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337