Page 327 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 327

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                          َّ ْ ُ ْ َ َ ْ َ  ْ     ْ ُ َ ْ ّ  َ َ ُ َ ُ َ
                                                                      َ ُ
                                                              َ
                      سﺎﻨِﻠ ﻢﻫ ﺆﺿو ﻖﻳﺮﺤﻠا ﻰﻓ ﻢﻬﺴاﺮﺒِﻨﻠا ﺔﻠﺎﺑﺬﻜﺎﻧؤ ﺎﻣﻟﻋ
                                                     ِ
                                                ِ
                                                            ِ
                                       ِ ِ
                       ِ
                 Renungan nasib ulama kita, hidup laksana sumbu pelita
                 cahaya bagi umum merata. Diri sendiri hangus menderita.
                 Memang sangat berat memikul beban ini. Kalau gelar ulama
                 kita terima, padahal perbaikan diri, terutama peningkatan
                 iman tidak kita mulai pada diri kita sendiri, niscaya akan turut
                 hanyutlah kita dalam gelombang zaman seperti sekarang, saat
                 orang berlomba-lomba berambisi mencari dunia, mencari
                 pangkat, mengambil muka kepada atasan, menjilat, sehingga
                 pernah terdengar suara-suara yang mengatakan bahwa ulama
                 bisa dibeli.

                     Tidak, bapak-bapak yang tercinta, ulama sejati waratsatul
                 anbiya tidaklah dapat, dibeli, janganlah Tuan salah taksir. Dia
                 telah menerima waris Nabi Muhammad Saw., yang ketika
                 ditawarkan oleh orang Quraisy pangkat yang setinggi-tinggi-
                 nya, yaitu jadi raja di tanah Makkah, atau diberi harta benda
                 yang cukup untuk modal perniagaannya, atau apa saja yang
                 dia mau, asal mau berkompromi dalam soal Aqidah, atau
                 mundur agak sedikit dari pendirian yang telah digariskan
                 Tuhan unt uknya, beliau menjawab:
                     “Tidak! Bahkan walaupun Tuan letakkan matahari
                 dan bu lan di kiri-kananku, tidaklah aku akan berhenti dari
                 usahaku ini, sebelum Allah menentukan siapa di antara kita
                 yang benar.”


                 Tidak Saudara! Ulama sejati tidaklah dapat dibeli, sebab sayang
                 sekali ulama telah lama terjual, pembelinya ialah Allah:



                 310                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:19:11 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   310      1/13/2017   6:19:11 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   310
   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332