Page 328 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 328
Sambutan Sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Tanggal 27 Juli 1975
http://pustaka-indo.blogspot.com
ْ
َ َ
َ
َ
ُ ْ َ
ْ َ ْ
َّ
ُ َ
َ ْ ُ َ ْ َ ْ
ُ ُ َّ ْ ُ َ
ﻢﻬﻠ نﺎﺑ ﻢﻬﺳﻔﻧاو ﻢﻬﻠ اﻮﻤا ﻦﻴِﻨﻤﺆﻣﻠا ﻦﻤ ىﺮﺘﺸا ﷲ نِا
ِ
ِ
ِ
َ
َّ َ
ﺔﻨﺟﻠا ْ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang yang ber-
iman harta bendanya dan jiwa raganya, dan akan dibayar
dengan surga.”
Di sekeliling dirinya telah ditempelkan kertas putih
bertuliskan: “telah terjual”. Barang yang telah terjual, tidak
dapat dijual dua kali. Ulama sejati tidaklah dapat menjual
ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit (Yasytaruna
biayatil-lahi tsamanan qalila). Walaupun kekayaan dunia
untuk pembeli ayat Allah dari seorang ulama seharga emas
sebesar Pulau Jawa ini misalnya, itupun masih qalila,
masih sedikit. Sebab, surga yang telah dijanjikan Tuhan itu
‘Ardhuhas samawati wal ardhi, (seluas seluruh langit dan
bumi), U’iddat lil-muttaqin (yang disediakan buat orang-
orang yang bertaqwa).
Para ulama yang saya muliakan, sesepuh-sesepuh yang
saya junjung tinggi, teman sebaya dan seumur, adik-adik
yang baru berpengalaman, dan angkatan muda, mubalig-
mubalig yang sangat diharap di belakang hari, akan menjadi
ulama-ulama besar, menggantikan tempat yang tua-tua,
Badan Majelis Ulama telah berdiri. Mau atau tidak mau kita
masuk di dalamnya. Pemerintah mendekati kita, dan kita telah
mendekati pemerintah, tujuan kita ialah kebahagiaan tanah
air, bangsa, dan teguh berakarnya Agama Islam di negeri kita
ini. Kita tidak bisa mundur lagi. Mundur artinya malu, maju
artinya hilang atau terbilang! Telah tersusun pengurusnya,
311
pustaka-indo.blogspot.com
Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd 311 1/13/2017 6:19:11 PM
Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd 311
1/13/2017 6:19:11 PM