Page 92 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 92

Pribadi Buya Hamka yang Menakjubkan
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    konsep untuk menghadapi berbagai ancaman yang sedang
                    dihadapi Islam. Mengertilah kini saya bahwa politik adalah
                    sejarah masa depan.

                        Setahun setelah itu, Juni 1981, saya ke Irak bersama
                    Ayah untuk memenuhi undangan Menteri  Wakaf. Dari
                    Jakarta Ayah telah mengatakan kepada saya bahwa kami akan
                    mengunjungi objek-objek sejarah di bekas Pusat Kebudayaan
                    Islam itu, seperti kuburan Sayyidina Ali di Najeff, Masjid
                    Karbala, Masjid Basrah yang kubahnya dari emas murni, dan
                    juga taman tergantung di Babilon. Tampaknya Ayah gembira
                    sekali dengan kesempatan itu.
                        Demikianlah setelah berada di Najeff, dia bercerita
                    tentang Sayyidina Ali, tentang tragedi sejarah Islam di Karbala,
                    Dinasti Abbasiyah,  Sul tan Ma’mun, dan Harun Al Rasyid,
                    hingga timbulnya Mazhab Syi’ah yang sekarang berpusat di
                    Iran. Dia bercerita tentang latar belakang sejarah Perang Iran
                    dan Irak sekarang, yang dianggap sebagai lanjutan sentimen
                    perang Arab-Persia yang terkenal dengan perang Khadisiyah.

                        “Tapi bukankah perang itu merugikan dunia Islam
                    sendiri?” tanya saya.
                        “Yah, itulah percaturan politik sekarang yang rupanya
                    membukti kan pada kita bahwa ashabiyah-fanatisme Persia
                    dan Arabia masih belum lenyap di dada orang-orang sana,”
                    jawab Ayah. Ketika saya bertanya lebih lanjut, Ayah cuma
                    meminta saya berdoa agar kedua belah pihak menyadari
                    kekeliruannya dan kembali pada ajaran persatuan Islam.
                        “Bagaimana caranya?” tanya saya.

                        “Itu bukan bidang Ayah,” jawabnya. Dan lanjutnya lagi,
                    “Tapi kita jangan pesimis. Baghdad ini dulu pernah menjadi


                                                                          75

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:38 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   75
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   75       1/13/2017   6:18:38 PM
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97