Page 182 - Art of Ericksonian Hypno
P. 182

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya


                   yang memiliki kekuatan untuk menyelesaikan masalah siapa saja yang
                   mendengarnya?

                   Rekaman skrip mengabaikan individualitas orang. Mungkin ia juga
                   mengabaikan rapport yang perlu dibangun antara hipnotis dan subjek. Saran
                   pertama ini tidak dimaksudkan agar anda merekam dan menjual rekaman
                   skrip anda. Ini hanya saran untuk kepentingan meningkatkan kecakapan dan
                   mengembangkan teknik hipnosis. Baca skrip induksi anda dan rekamlah.
                   Lalu putar rekaman tersebut. Dengarkan suara anda. Dengan cara ini anda
                   akan tahu seberapa baik cara anda menyampaikan sugesti dan bagaimana
                   meningkatkannya.

                   Apakah cara anda menyampaikan sugesti sudah meyakinkan? Bagaimana
                   intonasi anda? Bagaimana perubahan nada, tekanan suara, dan sebagainya?
                   Apakah anda terdengar cukup percaya diri dalam menyampaikan sugesti?

                   Bagaimanapun, anda perlu meningkatkan kepercayaan diri anda di hadapan
                   subjek. Jika anda tidak memiliki kepercayaan diri dalam menyampaikan
                   sugesti, subjek akan merasakan hal itu dan ia akan menganggap anda adalah
                   hipnotis yang tidak meyakinkan. “Seorang dokter memulai belajar hipnosis
                   dengan menuliskan skrip sampai 30 halaman, satu spasi, menumpahkan
                   semua idenya tentang apa yang akan ia sampaikan kepada subjek,” kata
                   Erickson. “Ia membaca dan merekamnya. Kemudian mengurangi dari 30
                   menjadi 20, menjadi 15, menjadi 10, dan kemudian menjadi 5 halaman.”

                   Dengan merekam suara anda, akan lebih mudah bagi anda untuk
                   memperbaiki cara penyampaian sugesti. Anda akan menemukan teknik
                   terbaik anda dengan mencermati rekaman suara anda sendiri.

                   2. Adaptasi Skrip Orang Lain

                   Salah satu yang paling sering ditanyakan adalah skrip yang ampuh: “Apa
                   skrip yang ampuh untuk mengatasi simptom X”? [Anda bisa mengganti
                   sendiri X dengan penyakit jantung, insomnia, ayan, sembelit, dan
                   sebagainya.]

                   Terhadap pertanyaan semacam ini, terus terang, saya sering jengkel.
                   Sepertinya terapi hanyalah masalah skrip. Jadi, ketika seseorang menghadapi
                   simptom tertentu dan tidak tahu bagaimana menanganinya, maka yang mula-
                   mula harus ditanyakan adalah, “Apa skrip untuk ini?”

                   Tentu saja sangat berguna mengetahui skrip-skrip orang lain—apa saja yang
                   ia katakan dan bagaimana cara ia menyampaikan. Kita belajar dari orang-



                   A.S. Laksana                                                                       182
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187