Page 208 - Art of Ericksonian Hypno
P. 208

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya



                       2. Sekarang, saat anda terus menatap titik itu untuk sementara waktu, apakah
                          kelopak mata anda ingin berkedip?

                       3. Apakah kedua kelopak mata itu akan mulai mengedip bersama atau sendiri-
                          sendiri?

                       4. Dengan pelan atau dengan cepat?

                       5. Apakah mereka akan menutup semua seketika atau mengerjap-ngerjap
                          dengan sendirinya?

                       6. Apakah kedua mata itu akan semakin terkatup dan semakin terkatup saat
                          anda merasa semakin nyaman, semakin nyaman?

                       7. Bagus. Bisakah kedua mata itu sekarang tetap terkatup saat anda merasakan
                          kenyamanan yang semakin dalam seperti ketika anda tidur?

                       8. Bisakah kenyamanan itu berlanjut menjadi semakin nyaman, semakin
                          nyaman sehingga anda bahkan tidak ingin membuka mata?

                       9. Atau anda lebih suka mencoba membukanya dan menemukan bahwa anda

                          tidak bisa?
                       10. Dan secepat apa anda akan melupakan kedua mata anda karena bawah

                          sadar anda ingin bermimpi?

                       Jadi, anda lihat, rangkaian pertanyaan di atas dimulai dari pertanyaan yang
                   menggerakkan pilihan sadar di pihak pasien dan diakhiri dengan pertanyaan yang
                   hanya bisa dijalankan oleh proses bawah sadar. Ciri penting pendekatan ini adalah
                   bahwa ia aman dari kegagalan, dalam arti setiap kegagalan merespons bisa

                   diterima sebagai respons yang valid dan bermakna atas sebuah pertanyaan. Ciri
                   lainnya, setiap pertanyaan mensugestikan respons yang bisa diamati. Itu berguna
                   untuk memberi informasi penting kepada terapis tentang bagaimana pasien
                   mengikuti sugesti.

                       Jika pasien gagal merespons secara memadai, terapis bisa melanjutkannya
                   dengan sedikit lagi pertanyaan pada level yang sama sampai perilaku responsif
                   muncul lagi. Terapis bisa juga menanyai pasien tentang pengalaman mental
                   mereka demi menggali pola respons yang tidak lazim atau kesulitan mereka. Bagi

                   Erickson, hal semacam ini tidak mengganggu trance. Format pertanyaan yang
                   disampaikan justru memberi kesempatan kepada setiap pasien untuk menunjukkan
                   individualitas dan respons mereka dalam cara yang konstruktif secara terapetik.






                   A.S. Laksana                                                                       208
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213