Page 213 - Art of Ericksonian Hypno
P. 213

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya



                   Dengan pola yang sama, kita bisa menyejajarkan hal-hal yang saling bertentangan
                   menyangkut proses-proses inderawi, persepsi, afeksi, dan kognitif.

                          Saat dahimu terasa lebih dingin, tanganmu bisa terasa lebih panas.

                          Saat rahangmu semakin lama menjadi semakin keb as dan tidak sensitif,
                          perhatikan bagaimana tangan kirimu menjadi semakin lama semakin
                          sensitif.

                          Kau bisa mengalami seluruh perasaanmu ketika sesuatu yang terjadi pada
                          umur X tanpa bisa mengingat apa yang menyebabkan munculnya

                          perasaan-perasaan itu.
                          Ketika kau nanti membuka matamu, kau akan memiliki ingatan yang jernih

                          tentang semua itu, tetapi tanpa perasaan apa pun yang kau miliki waktu
                          itu.

                          Saat kau merenungi itu, kau sekarang benar-benar mengalami
                          keseimbangan pemikiran dan perasaan menyangkut segala sesuatu.

                       Dan, begitulah, dengan sugesti demikian kita bisa melakukan proses disosiasi
                   (pemisahan emosi) pada sistem yang saling bertentangan sebelum kita membawa

                   pasien ke level penyatuan yang lebih memadai.

                       9d. Sugesti Negatif

                       Erickson menegaskan pentingnya menghilangkan negativitas atau resistensi
                   pasien pada saat berlangsungnya pemberian sugesti. Ini karena, dalam keseharian,
                   orang yang resisten biasanya memiliki riwayat untuk terlalu menegas-negaskan

                   setiap perasaannya. Maka, ia lebih suka mengikuti jalannya sendiri. Ia menolak
                   diarahkan dan sering melakukan sebaliknya dari yang menurutnya diharapkan oleh
                   orang lain. Kecenderungan menentang ini sesungguhnya merupakan kompensasi
                   sehat dari riwayat masa lalunya. Dan banyak orang percaya bahwa sejarah

                   perkembangan budaya dan psikologis manusia tidak lain adalah serangkaian upaya
                   untuk mendapatkan kebebasan, ketidakterkungkungan, dan keotentikan ekspresi
                   personal.
                       Dalam menangani pasien, Erickson menggali beragam cara untuk

                   menghadapinya dan benar-benar memanfaatkan kecenderungan menentang atau
                   membatasi diri ini. Ia percaya bahwa ekspresi negatif yang disampaikan secara
                   simpel oleh terapis sering bisa memberi ilham untuk membuang secara otomatis
                   sejumlah keterkungkungan dan resistensi yang telah terbangun dalam diri pasien.




                   A.S. Laksana                                                                       213
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218