Page 215 - Art of Ericksonian Hypno
P. 215
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
anda mengejutkan mereka, kerangka mental mereka akan melonggar dan anda bisa
memolakan sebuah kerangka mental baru.”
Sekarang bayangkan anda berada di tempat umum dan tiba-tiba anda
mendengar bunyi ledakan yang mengguncang kesadaran anda. Anda mungkin
akan terkesiap dan terlempar ke trance sesaat ketika bawah sadar anda mencari
tahu apa yang terjadi. Dan anda bisa kembali rileks beberapa waktu kemudian
setelah tahu bahwa itu adalah suara mobil meledak. Namun jika tepat pada momen
anda terguncang sesaat itu ada seseorang meneriakkan sugesti: BOM!, bisa saja
anda langsung terlompat panik atau bertiarap untuk melindungi keselamatan diri
anda.
Olok-olok vulgar atau bentakan memiliki efek serupa itu juga dalam
keseharian; keduanya merupakan bentuk-bentuk guncangan yang membuat
kesadaran kita lumpuh sejenak. Anda tahu, kadang-kadang seseorang
menggunakan olok-olok atau bentakan untuk membuat pendengarnya lebih
memperhatikan apa yang ia sampaikan.
Berkaitan dengan guncangan, kita akan melihat dalam hipnosis bagaimana
sebuah kejutan disodorkan untuk mengguncangkan kerangka mental pasien
sehingga keyakinannya terlumpuhkan. Tentu saja anda tidak harus meledakkan
sesuatu di ruang praktek, atau mengolok-olok pasien, atau membentak-bentaknya
agar ia terguncang. Anda akan membuatnya kapok.
Yang anda lakukan, dengan sugesti, adalah menyodorkan sesuatu yang
mengguncang dan memunculkan celah kosong dalam kesadaran mereka. Dengan
itulah kita membuka kemungkinan bagi momen kreatif. Dalam percakapan sehari-
hari, anda tahu, seseorang bisa memerah wajahnya begitu saja ketika proses
emosional bawah sadar disinggungkan padanya. Jika ia tidak memerah mukanya
dalam momen seperti itu, kita bisa merangsang kemunculannya dengan bertanya
simpel saja, “Kenapa mukamu merah?” Pertanyaan ini—sebagai bentuk sugesti
tak langsung yang dijalankan pada momen ketika kerangka mental pendengarnya
sedang goyah—akan serta merta mendorong berlangsungnya proses otonom untuk
mengikuti sugesti tersebut dengan mudah.
Jika orang memiliki masalah karena keterkungkungan sikap mentalnya, maka
akan bermanfaat jika untuk sementara waktu kita melumpuhkan keterkungkungan
itu dengan bentuk-bentuk guncangan psikologis atau sesuatu yang memberinya
kejutan. Orang itu bisa memeriksa ulang situasi mereka melalui proses pencarian
bawah sadar yang bekerja otomatis dalam diri mereka. Jika tidak ada jawaban
yang memuaskan, terapis bisa menambahkan sugesti sebagai perangsang selama
A.S. Laksana 215

