Page 41 - MODUL ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
P. 41

Modul Sejarah kelas XI KD 3.1


               hanya berlaku untuk Sumatera Timur tetapi kemudian berlaku pula di semua

               wilayah Hindia Belanda di luar Jawa, memberi jaminan-jaminan tertentu pada

               majikan terhadap kemungkinan pekerja- pekerja melarikan diri sebelum masa

               kerja mereka menurut kontrak kerja habis. Di lain pihak juga diadakan peraturan-

               peraturan  yang  melindungi  para  pekerja  terhadap  tindakan  sewenang-wenang

               dari  sang  majikan.  Untuk  memberi  kekuatan  pada  peratuan-peraturan  dalam

               Koeli  Ordonnantie,  dimasukkan  pula  peraturan  mengenai  hukuman-hukuman

               yang dapat dikenakan terhadap pelanggaran, baik dari pihak majikan maupun

               dari pihak pekerja. Dalam kenyataan ternyata bahwa ancaman hukuman yang

               dapat  dikenakan  terhadap  pihak  majikan  hanya  merupakan  peraturan  di  atas

               kertas  jarang  atau  tidak  pernah  dilaksanakan.  Dengan  demikian  ancaman

               hukuman untuk pelanggaran-pelanggaran hanya jatuh di atas pundak pekerja-

               pekerja  perkebunan.  Ancaman  hukuman  yang  dapat  dikenakan  pelaksanaan

               politik pintu terbuka, tidak membawa perubahan bagi bangsa Indonesia. Bangsa

               Indonesia  tetap  buruk  nasibnya.  Banyak  di  antara  penduduk  yang  bekerja  di

               perkebunan-perkebunan  swasta  dan  pabrik-pabrik  dengan  perjanjian  kontrak

               kerja. Mereka terikat kontrak yang sangat merugikan. Mereka harus bekerja keras

               tetapi tidak setimpal upahnya dan tidak terjamin makan dan kesehatannya. Nasib

               rakyat sungguh sangat sengsara dan miskin.


               Kebijakan Politik Etis

                       Melihat  kenyataan  banyaknya  rakyat  Indonesia  yang  menderita  akibat

               kenijakan Pemerintah Kolonial Belanda, para pengabdi kemanusiaan yang dulu

               menentang  tanam  paksa,  mendorong  pemerintah  colonial  untuk  memperbaiki


               nasib  rakyat  Indonesia.  Sudah  menjadi  kewajiban  pemerintah  Belanda  untuk
               memajukan  bangsa  Indonesia, baik  jasmani  maupun  rohaninya.  Dengan  dalih


               untuk memajukan bangsa Indonesia itulah kemudian dilaksanakan Politik Etis.
                       Pada  pekerja-pekerja  perkebunan  yang  melanggar  ketentuan-  ketentuan


               kontrak  kerja  kemudian  terkenal  sebagai  poenale  sanctie.  Poenale  sanctie




                                                           36
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46