Page 9 - modul edit
P. 9
Dalam penerapannya dilapangan, regristrasi bisa diterapkan secara beragam. Ada yang
sangat ketat sehingga tamu benar benar harus menunggu sampai semua administrasi
terselesaikan kemudian tamu baru bisa mendapakan kunci kamar. Ada juga yang fleksibel,
asal seseorang dapat dipercaya maka administrasi tidak lengkap sepenuhnya masih bisa
diterima. Administrasi dalam registrasi biasanya dikaitkan dengan uang deposit. Jika
dihubungkan dengan layanan kepada tamu, maka penerapan secara kaku akan menimbulkan
beberapa dampak yang kurang baik, antara lain:
a. Proses check-in menjadi lama
b. Berpotensi menimbulkan keluhan dari tamu
c. Tamu merasa dicurigai
d. Staff di front office dianggap tidak professional oleh tamu
Sebagai langkah antisipasi bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal diatas antara lain:
Membuat program speedy check-in, yaitu proses check-in dilakukan secara cepat, tidak
bertele-tele. (registrasi bisa dilakukan dalam perjalanan dari bandara ke hotel).
Menyesuaikan kondisi tamu, jika sangat lelah sehabis perjalanan panjang bisa registrasi
di kamar.
Jika seorang tamu sudah melakukan pemesanan kamar, maka segala formulir dan
persyaratannya sudah disiapkan sehingga registrasi hanya mengisi beberapa data saja.
B. Memproses Check-In
Proses check-in merupakan bagian didepan dalam proses urutan layanan tamu.
Idealnya, sebelum menginap, tamu harus melakukan check-in terlebih dahulu. Hanya
saja metoda check-in ada bermacammacam. Ada yang konvensional, artinya seperti
check-in pada umumnya, ketika tamu yang akan menginap telah tiba di lobby, maka
akan disambut oleh doorman, bellman dan GRO dan tamu akan menuju ke receptionist
counter. Di sana tamu akan disambut untuk ditanya apakah sudah melakukan reservasi
sebelumnya. Jika semuanya telah diketahui, maka proses check-in akan berlangsung
yaitu tamu mengisi registration card dan membubuhkan tanda tangannya di sana serta
memberikan deposit atau barang yang menunjukkan identitas tamu, apakah berupa
passpor atau KTP/SIM. Karena pemakaian kamar di hotel adalah bersifat sementara,
tidak seperti membeli tempat tinggal tetap di apartemen maupun real estate. Check in di
hotel, hanya sampai pada waktu atau periode tertentu, jadi tamu juga akan
menyelesaikan segala sesuatunya dalam waktu tertentu juga. Jika tidak ada proses
check-in maka pihak hotel akan mengalami kesulitan dalam membukukan kapan tamu
mulai masuk di hotel, kapan akan pulang, apakah rencana tinggalnya diperpanjang atau
tidak, apakah selama tinggal di dalam hotel apakah tamu mengkonsumsi makanan,
memakai fasilitas ballroom, membeli barang di drug store, meminum dan memakan di
Page | 4