Page 12 - modul edit
P. 12
Gambar 2 Official Receipt
3. Room allocation/Mengalokasikan kamar
Langkah layanan berikutnya adalah pengalokasian kamar. Setelah tamu melakukan
registrasi dan berbagai ketentuan lain di front desk, maka pihak hotel akan memberikan
kunci dan nomor kamar yang akan ditempati tamu. Apabila tamu hanya mengetahui tipe
kamar, misalnya kamar deluxe, twin bed dan connecting maka pada saat check-in dia akan
mendapatkan gambaran yang lebih nyata yaitu dengan diberikannya nomor kamar. Dalam
hal alokasi kamar, bisa jadi hotel mempunyai banyak kamar dengan tipe yang sesuai
permintaan tamu: deluxe room, twin bed dan connecting. Ketika reception mengalokasikan
ke nomor kamar 1515 dan 1517 maka disana akan terjadi suatu keputusan yang akhirnya
memberikan kamar tersebut kepada tamu. Mengapa tidak kamar 1415 dan 1417, misalnya,
itu pun tergantung dari faktor ketersediaan (availability), kemungkinan (probability) dan
kemungkinan untuk bisa tetap untung. Ketersediaan disini yaitu tergantung yang mana yang
ada, jika ada dua atau tiga kamar yang sesuai kriteria, maka faktor kedua perlu
diperhitungkan yaitu probability, artinya dengan dialokasikan di kamar tersebut
kemungkinan tamu akan merasa senang, karena diantara yang ada dipilihkan di lantai yang
paling tinggi, atau justru yang paling rendah untuk tamu yang sudah berusia lanjut, bisa
juga karena tamu datang dari jauh misalnya, ingin melihat kesibukan masyarakat diseputar
hotel, maka ditempatkan di kamar yang menghadap ke jalan, bukannya yang menghadap ke
taman. Faktor ketiga, seorang receptionist harus berpikir, jika nantinya diperkirakan akan
ada walk-in guest, ataupun rombongan yang saat itu sedang dalam status memesan kamar
tetapi masih untuk sementara (tentative booking), jika mereka jadi menginap pasti minta di
dua lantai untuk semua tamu dari perusahaaan itu, lantai 17 dan 16. Maka pilihan paling
Page | 7