Page 4 - Renungan El Bethel - September 2022
P. 4
UN
S
E
R
D
I
A
UP
I
N
A
L
W
WALAUPUN SENDIRI
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya
sesuai dengan firman-Mu.
Mazmur 119:9
Bacaan: Mazmur 119:9-11
elama kurang lebih satu bulan ini, saya banyak merenungkan tentang kisah seorang Yusuf. Di
el a m a
usianya yang masih sangat muda, Allah telah memberikan sebuah visi lewat mimpi-mimpi
Skepada Yusuf. Dari waktu Yusuf menerima visi ilahi tersebut sampai kepada momen di mana
mimpi itu tergenapi, ada jeda waktu yang cukup panjang untuk Yusuf mengalami yang namanya
sebuah proses.
Membayangkan untuk berada di posisi Yusuf bukanlah hal yang mudah. Kita semua tahu
cerita tentang bagaimana Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya, dijual untuk dijadikan budak,
kemudian difitnah, dimasukkan ke dalam penjara, bahkan dilupakan oleh juru minuman Firaun.
Selama Yusuf berada di masa yang tidak nyaman, karena dia harus bekerja sebagai budak, jauh dari
keluarganya, ia sama sekali tidak mengasihani dirinya sendiri. Alkitab menceritakan bagaimana
Yusuf bekerja dengan telaten dan disiplin. Yusuf bekerja secara totalitas dan Allah menyertainya.
Saya membayangkan secara manusia tidaklah mudah untuk berada di posisi Yusuf. Ada
begitu banyak tantangan yang dia hadapi, tapi Yusuf bisa tetap bertahan untuk mempertahankan
kualitas imannya kepada Allah. Saya percaya, meskipun Yusuf tidak memiliki figur di tempat yang
asing, tapi Yusuf pasti ingat tentang Allah yang disembah oleh ayahnya, Yakub. Jika mempelajari
adat istiadat Yahudi, kita akan tahu bahwa budaya Yahudi sangat disiplin dalam mengajarkan
tentang hukum-hukum Tuhan kepada generasi berikutnya. Saya percaya bahwa Yakub pasti
menanamkan nilai-nilai kebenaran kepada Yusuf dan itu satu-satunya bekal yang dimiliki oleh
Yusuf untuk bertahan di negeri yang asing.
Yusuf bisa tidak tergoda dengan rayuan istri Potifar, karena Yusuf takut akan Allah. Saya
melihat iman Yusuf begitu sederhana tapi sangat kokoh. Kunci kekudusan hidup Yusuf dan
keberhasilannya adalah karena dia membangun kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi
setiap gerak-geriknya.
PERENUNGAN
Melihat sosok Yusuf, saya secara pribadi belajar untuk menggantungkan seluruh harapan dan
iman hanya kepada Tuhan dan tidak bergantung pada manusia, karena secara manusia kita tidak
pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Dan saya juga merasa Tuhan mengajarkan saya
untuk tidak jadi pribadi yang manja. Terkadang dalam melayani atau mengerjakan sesuatu, kita
mungkin merasa lelah karena merasa sendiri, tapi mari belajar dari Yusuf. Arahkan fokus kepada
Tuhan. Penyertaan Tuhan tidak pernah mengecewakan. JUMAT
DOA
JUMAT
“Bapa di surga, hari ini aku bersyukur akan kebenaran firman-Mu. Terima kasih karena Engkau
memberikan firman-Mu bagiku agar aku senantiasa hidup di dalam jalan-Mu dan tidak berdosa
terhadap Engkau. Kiranya setiap hari aku selalu berjalan menurut firman-Mu. Dalam Nama Yesus
Amin.
(Mona) 2 SEPTEMBER 202
2