Page 78 - 0.1 Modul STEM Biologi Dasar
P. 78
76
Keanekaragaman Jamur
Jamur merupakan organisme yang tubuhnya tersusun atas hifa, dan tidak memiliki klorofil.
Jamur dapat tumbuh dengan mudah di batang kayu atau tumpukan sampah organik. Terdapat 2
macam jamur berdasarkan ukurannya, jamur mikroskopis dan jamur makroskopis. Jamur
makroskopis memiliki struktur umum yang terdiri atas bagian tubuh yaitu bilah, tudung, tangkai,
cincin, dan volva. Namun ada juga jamur makroskopis yang tidak memiliki salah satu bagian
seperti tidak bercincin (Alexopolus, dkk.,
1996).
Jamur banyak dijumpai pada tempat
dengan kondisi lingkungan yang lembab.
Jamur dapat ditemukan pada batang
tumbuhan, di halaman rumah setelah
hujan, pada sisa makanan yang sudah basi
dan di tempat-tempat basah atau tempat
yang kaya akan zat organik (Darwis, dkk.,
2011). Substrat yang berbeda biasanya
akan menyebabkan perbedaan jenis jamur
yang tumbuh, begitu pula perbedaan
kondisi lingkungan, seperti kelembapan
udara, kelembapan tanah, suhu,
keasaman (pH) tanah, intensitas cahaya.
Hal ini karena faktor lingkungan sangat
memengaruhi pertumbuhan jamur baik
miselium maupun tubuh buah jamur
(Roosheroe, Sjamsuridzal, & Oetari, 2006).
Jamur berperan penting dalam
ekosistem, yaitu sebagai dekomposer Gambar 13. Berbagai jenis Jamur
(pengurai) dan menyeimbangkan keanekaragaman jenis hutan. Jamur mampu menguraikan
bahan organik makhluk hidup lain menjadi bahan anorganik, sehingga dapat digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup lain (Hasanuddin, 2014).