Page 97 - seni tari_BG_KLS_I_Rev
P. 97
Aktivitas dalam prosedur pembelajaran pada prosedur pembelajaran 2 dirancang
dengan perkiraan hasil pra-asesmen kurang lebih 70% belum tampak dan 30% sudah
tampak. Berdasarkan asesmen awal dapat disimpulkan bahwa peserta didik belum
nampak kemampuan mengekresikan diri melalui gerak, sehingga membutuhkan
rangsangan yang diberikan guru berdasarkan pengamatan (visual), bunyi-bunyian
atau musik (audio), dan gagasan atau cerita.
d. Kegiatan Inti
1) Kompetensi
Peserta didik mampu melakukan gerak sesuai dengan stimulus yang diberikan
guru, sehingga memiliki ketajaman dalam mengamati kepekaan dalam
penguasaan ritme atau irama musik atau lagu, dan mampu menyimpulkan isi
cerita.
2) Materi Esensial
Gerak dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai rangsang, hal ini sangat
dipengaruhi karakteristik peserta didik. Bagi yang senang mendengarkan
musik, maka musik dapat dijadikan rangsang gerak. Jika peserta didik senang
mendengarkan cerita, maka cerita dapat menjadi rangsang gagasan atau ide
geraknya, dan jika peserta didik senang mengamati atau menirukan, maka apa
yang dilihat dan diamati dapat dijadikan rangsang untuk melakukan gerak.
Dalam buku Jaquline Smith gerak dapat diekspresikan seseorang dengan
berbagai rangsang, seperti rangsang dengar, kinestetik, ide atau cerita, musik,
dan rangsang raba.
3) Aktivitas
a) Tujuan Pembelajaran
[Mengalami] membedakan gerak yang menggunakan rangsang visual, audio,
dan gagasan.
b) Indikator KKTP
(1) Peserta didik mampu menceritakan perbedaan gerak yang
dilakukan melalui visual, audio, dan gagasan atau cerita.
(2) Peserta didik mampu mengikuti proses pembelajaran dengan mandiri.
Bab I | Bergerak dengan Rangsangan 75