Page 21 - matematika_BG_KLS_I_Rev
P. 21
Usia peserta didik sekolah dasar kelas II berada pada tahap berpikir
konkret menurut tahapan perkembangan kognitif. Oleh karena itu, pelajaran
matematika di jenjang sekolah dasar dimulai dengan menggunakan benda
konkret yang ada di sekitar para peserta didik sebagai media belajar.
Penggunaan benda konkret akan memudahkan mereka untuk mengaitkan
konsep dengan aplikasinya dalam kehidupan seharihari.
Peserta didik pada usia ini dapat memahami konsep matematika secara
bertahap. Oleh karena itu, penyajian materi pada Buku Siswa dimulai dari
hal sederhana terlebih dahulu hingga hal yang rumit. Buku Siswa juga
menyajikan keterkaitan antarmateri sehingga peserta didik dapat memahami
setiap materi dengan mudah.
B. Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
1. Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
Capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka mata pelajaran Matematika
Fase A ini diperuntukkan bagi peserta didik Kelas I dan II Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah. Ada lima elemen konten matematika pada Fase A
ini, yaitu bilangan, aljabar, pengukuran, geometri, serta analisis data dan
peluang. Tabel berikut menunjukkan perincian capaian pembelajaran mata
pelajaran Matematika Fase A berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Tabel 1 Capaian Pembelajaran Matematika Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman
dan memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan
cacah sampai 100, mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
serta melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi
(mengurai) bilangan.
Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang
banyaknya sampai 20.
Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai
bagian dari keseluruhan melalui konteks membagi sebuah
benda atau kumpulan benda sama banyak, pecahan yang
diperkenalkan adalah setengah dan seperempat.
Panduan Umum 5