Page 46 - Delrefi. D MATERI PENG. JMOTORIK
P. 46
rs. Delrefi.D, M.Pd 2012
S1-PAUD FKIP Universitas Bengkulu
4. Perkembangan kesensitifan zone-zone refleksogen melalui perkembangan
transisional dan berkelanjutan. Mula-mula bila ada rangsangan yang agak
kuat pada suatu bagian tubuh tertentu yang cukup luas, menimbulkan perilaku
dengan pola tak terkoordinasi, bermacam-macam dan menyebar. Keadaan
tersebut berkembang dengan rangsangan yang lemah saja, sudah bisa
menimbulkan perilaku dengan pola yang terkoordinasi baik, bentuknya ajeg,
dan tidak bermacam-macam.
5. Reaksi primitif afau reaksi yang masih dalam bentuk yang sangat sederhana
dalam hal pernafasan, bergerak, dan makan merupakan hasil proses panjang
berkesinambungan selama perkembangan sebelum lahir.
6. 6. Perkembangan perilaku mulai dan yang melibatkan perototan besar (gross)
ke arah yang melibatkan perototan halus (fine).
7. Perilalcu pada setiap anggota badan berkembang dan titikproximal.ke arah
distal, atau dan titik pusat ke arah titik jauh. Keseluruhan anggota badan mula-
mula tenlibat dalam respon secara keseluruhan, kemudian berkembang
menjadi mampu merespon sendiri-sendiri.
Ketujuh sifat perkembangan janin yang merupakan hasil penelitian terhadap janin
kucing tersebut bisa berlaku pula pada sifat perkembangan janin manusia.
Dari penelitian terhadap janin manusia telah dapat diketahui tahap-tahap
perkembangan perilakunya. Secara garis besar perkembangan perilaku janin adalah
sebagai berikut:
1. Perkembangan Awal Kehidupan
Dua minggu awal terjadinya kehidupan individu disebut periode germinal
atau peniode awal. Usia 2 sampai 8 minggu disebut periode etnbrionik
Sesudah umur 8 minggu sampai menjelang kelahiran disebut janin.
Pada periode emorionik mulai terbentuk bagian yang akan menjadi celah
sumsum. Sel jantung juga terbentuk dan mulai ada tanda-tanda berdenjut.
Denyut yang terjadi secara berirama belum merupakan proses yang
46

