Page 13 - E-Modul Bioteknologi
P. 13

2






                A. Bioteknologi

                           Bioteknologi  merupakan  disiplin  ilmu  biologi  yang  memanfaatkan

                    makhluk hidup untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat bagi

                    manusia.  Kata bioteknologi sendiri berasal dari tiga komponen, yaitu "Bios"

                    yang berarti hidup, "Teknos" yang berarti teknologi, dan "Logos" yang berarti

                    ilmu. Maka dari itu, bioteknologi dapat dipahami sebagai ilmu yang fokus

                    pada pemanfaatan makhluk hidup seperti bakteri, fungi, virus, serta produk

                    yang dihasilkan dari makhluk hidup tersebut. Produk-produk ini dapat berupa

                    protein  bioaktif,  enzim,  vitamin,  asam  basa  organik,  alkohol,  dan  masih

                    banyak  lagi.  Semuanya  digunakan  dalam  berbagai  proses  produksi  untuk

                    menciptakan barang dan jasa.

                          Dapat dikatakan bahwa bioteknologi adalah suatu proses yang memiliki

                    ciri-ciri sebagai berikut :

                    1.  Adanya agen biologi yang digunakan. Agen ini tidak hanya bersifat fisik

                        yang dipanen, tetapi juga termasuk enzim yang dihasilkan.

                    2.  Penggunaan agen biologi yang dilakukan dengan suatu metode tertentu.

                    3.  Adanya jasa yang dipakai dari proses penggunaan agen biologi tersebut.

                           Terlaksananya proses bioteknologi tentu akan membawa dampak positif

                    bagi keberlangsungan hidup manusia, baik sekarang maupun di masa yang

                    akan  datang.  Berikut  merupakan  dampak  positif  yang  dapat  kita  rasakan

                    sampai saat ini:

                   1.  Menaikkan  sifat  resistensi  terhadap  hama  dan  penyakit  pada  tanaman.

                       Sehingga, lebih banyak hasil panen yang dapat dikonsumsi.

                   2.  Membantu  menyediakan  obat-obatan  untuk  mengobati  penyakit  dengan

                       harga terjangkau.

                   3.  Menaikkan nilai tambah sebuah makanan, seperti susu yang dapat diubah

                       menjadi  produk  lain  berupa  keju,  mentega,  atau  yoghurt.  Contohnya,

                       ketika masih dalam bentuk susu, protein di dalamnya sekitar 3,4 g; setelah

                       menjadi yoghurt, protein di dalamnya sudah bertambah menjadi 10 g.

                   4.  Mempercepat  persediaan  bahan  makanan  dengan  adanya  alat  yang

                       semakin canggih dan kualitas kerja yang cepat.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18