Page 11 - Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional
P. 11

KATA PENGANTAR

                           Prof. Topo Santoso S.H., M.H.

                           Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum
                           Universitas Indonesia
                           Anggota Tim Perumus KUHP Nasional








                   Pada 2 Januari 2026 ini, kita mulai menggunakan KUHP Nasional
                   secara resmi. Hal ini merupakan fase baru dalam sejarah hukum di
                   Indonesia yang telah menggunakan Wetboek van Strafrecht Hindia Belanda
                   sejak tahun 1918. Jika dibandingkan dengan KUHP pendahulunya,
                   terdapat banyak perkembangan baru dari KUHP Nasional, baik dari
                   sistematika, paradigma, maupun substansinya.
                       Salah satu perkembangan baru dalam KUHP Nasional adalah
                   keberadaan Bab Tindak Pidana Khusus di Buku Kedua. Bab ini meng-
                   atur beberapa pasal tentang tindak pidana berat terhadap hak asasi
                   manusia, tindak pidana terorisme, tindak pidana korupsi, tindak pidana
                   pencucian uang, dan tindak pidana narkotika.
                       Keberadaan Bab Tindak Pidana Khusus itu sendiri tidak langsung
                   diterima begitu saja dalam pembahasan RUU KUHP Nasional.
                   Berbagai pro dan kontra terjadi. Berbagai argumen diajukan dari pihak
                   yang setuju dan yang menolak. Bahkan, awalnya, bab itu lebih banyak
                   memuat ratusan pasal dari berbagai tindak pidana khusus di luar KUHP
                   yang hendak dialihkan ke dalam RUU KUHP Nasional. Namun
                   belakangan, hanya menyisakan lima macam saja seperti disinggung di
                   atas. Itu pun hanya sebagian kecil saja (antara 1–6 pasal) dari undang-
                   undang di luar KUHP yang dimasukkan ke dalam Bab Tindak Pidana
                   Khusus KUHP Nasional.




                                                  ix
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16