Page 38 - SEJARAH SMK KELAS XI
P. 38

Smart Learning               Perlawanan  PETA di Blitar terjadi pada tanggal 14  Februari 1945
                                               di bawah pimpinan seorang komandan peleton bernama Shodancho
                                               Supriyadi. Supriyadi dan rekan-rekannya adalah lulusan Angkatan 1
                Pindai QR Code berikut.        pendidikan PETA di Bogor. Mereka dikembalikan ke daerah asalnya untuk
                                               bertugas di bawah  Daidan  (Batalyon) Blitar. Nurani  mereka tersentuh
                                               saat melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diperlakukan buruk oleh
                                               tentara Jepang. Kondisi  romusha (pekerja  paksa) sangat menyedihkan
                                               karena banyak yang tewas akibat kelaparan dan terkena berbagai macam
                                               penyakit tanpa diobati.
                                                   Pertemuan rahasia sudah digelar sejak bulan September 1944.
                    Sumber: https://bit.ly/3ATtIlx
                                               Supriyadi merencanakan aksi itu sebagai sebuah revolusi menuju kemer-
                    Sumber asli: https://bit.ly/3beTPa0
                Catatlah hal-hal penting apa saja   dekaan. Tanggal 14 Februari 1945 dipilih sebagai waktu yang tepat
                yang kalian dapat dan buatlah   karena akan ada pertemuan seluruh anggota dan komandan PETA
                kesimpulan.
                                               di Blitar sehingga diharapkan anggota-anggota yang lain akan ikut
                                               bergabung. Tepat tanggal 14 Februari 1945, pukul 03.00 WIB, pasukan
                                               PETA menembakkan mortir ke  Hotel  Sakura yang menjadi kediaman
                                               para perwira militer Jepang. Markas Kempetai juga ditembaki senapan
                                               mesin. Dalam aksi yang lain, salah seorang Bhudancho PETA merobek
                                               poster bertuliskan  Indonesia Akan  Merdeka dan  menggantinya dengan
                                               tulisan Indonesia Sudah Merdeka!
                                                   Perlawanan  PETA di Blitar dapat dipatahkan karena persiapannya
                                               yang belum  matang. Akhirnya, para  tokoh  perlawanan  ditangkap dan
                                               diajukan ke  mahkamah militer  Jepang di Jakarta.  Ada  yang  mendapat
                                               hukuman seumur hidup dan ada pula yang dijatuhi hukuman mati.
                                               Supriyadi tidak lagi disebut-sebut,  bahkan  ia diadili secara  in absentia
               Sumber: https://bit.ly/3PW8CW0  (tanpa kehadiran terdakwa). Pada umumnya, orang menduga bahwa ia
               Gambar 1.23  Monumen  PETA  di  Blitar,   tertangkap dan dibunuh oleh Jepang. Perlawanan PETA ini merupakan
               Jawa Timur
                                               perlawanan terbesar selama pendudukan Jepang. Berawal dari perlawanan
                                               PETA inilah  kemudian pemuda-pemuda Indonesia lebih berani  untuk
                                               melakukan perlawanan terhadap Jepang secara terang-terangan.


                      Tokoh

                                                             Supriyadi

                 Pemilik nama Supriyadi mungkin sedikit orang yang mengenalnya sebagai pahlawan
                 bangsa untuk generasi hari ini. Kiprah Supriyadi juga amat penting untuk mengantarkan
                 kemerdekaan Indonesia, khususnya pada masa pendudukan Jepang. Supriyadi merupakan
                 tokoh Pembela Tanah Air (PETA) yang akhirnya memilih melakukan pemberontakan berdarah
                 kepada Jepang pada bulan Februari 1945 di Blitar.
                     Pemberontakannya itu bukan tanpa alasan, melainkan karena perjuangan Supriyadi
                 yang tidak tega melihat saudara sebangsanya dipekerjakan secara paksa dalam sistem
                 romusha. Walaupun waktu itu, Supriyadi ditugaskan oleh Jepang untuk mengawasi pekerjaan
                 para romusha.
                     Seperti buku yang ditulis Johan Prasetya Pahlawan-Pahlawan Bangsa yang Terlupakan,
                 Supriyadi lahir pada tanggal 13 April 1923 di Trenggalek. Nama kecilnya adalah Priyambodo
                 yang dikenal sebagai anak pemberani dan paling tidak bisa melihat penindasan.  Sumber: https://bit.ly/3X0NfJ9





                 24        Sejarah Kelas XI
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43