Page 19 - The Bravest Shahabah
P. 19
THE BRAVEST SHAHABAH | 3
Mengapa Rasulullah ﷺ
Berperang?
SETELAH berhasil melumpuhkan pasukan pemanah kaum muslim,
kekuatan berbalik menguntungkan Quraisy. Peperangan pun berpihak
kepada pasuka kafir Quraisy. Mereka mampu menekan dan mengo-
brak-abrik barisan kaum muslim. Kenyataan ini laksana sebuah tragedi
besar yang pernah dialami kaum muslim dan sulit dilupakan. Pasukan
muslim terombang-ambing seakan-akan kebenaran mereka telah le-
nyap. Kemunduran dan kehancuran setelah kemenangan. Pasukan mus-
lim lari berhamburan tidak karuan. Para sahabat meninggalkan Nabi,
menyerahkannya seorang diri kepada musuh. Hamzah, paman Nabi,
pun telah terbunuh, begitu pula Mush`ab bin Umair. Hanya tertinggal
beberapa orang dari Muhajirin dan Anshar yang tinggal bersama Nabi.
Salah satunya adalah Ali
Pada kondisi yang sangat kritis ini, sejarah mencatat peran penting
dan pengorbanan seorang Ali kepada Rasulullah ﷺ. Ali bin Abi Thalib
ber usaha sekuat tenaga melindungi Nabi. Hal yang ada dalam pikirannya
adalah bagaimana Nabi dan Islam dapat selamat. Dia memegang panji
perang di satu tangannya dan pedang di tangannya yang lain. Dia ber usaha
menahan pasukan yang menyerang Rasulullah ﷺ sekaligus berusaha

