Page 21 - The Bravest Shahabah
P. 21
THE BRAVEST SHAHABAH | 5
orang kafir diperangi karena kekufuran mereka. Konsep ini disebut jihad
ath-thalab (jihad ofensif). Pendapat ini yang membuat banyak muslim
orientalis yang percaya bahwa Islam disebarkan dengan pedang.
Jika kita menyusuri sejarah peperangan di zaman Rasulullah ﷺ lebih
detail, pendapat pertama adalah pendapat yang lebih kuat. Rasulullah
ﷺ melakukan peperangan atas dasar jihad defensif alias membela
diri atau disebabkan alasan tertentu. Tentunya perang tidak dilakukan
karena hendak memaksa dan menaklukkan dunia agar mereka masuk
Islam. Perang dilakukan dengan alasan-alasan berikut.
Pertama, adanya konsensus (ijmak atau kesepakatan) bahwa
dalam peperangan tidak dibenarkan membunuh perempuan, pendeta
(pemuka agama non-Islam), anak-anak yang belum dewasa, dan tidak
diperbolehkan merusak pohon atau tumbuhan. Seandainya orang kafir
itu diperangi karenan kekufurannya, seharusnya yang paling utama
dibunuh adalah para pendeta. Tapi kita justru dilarang melakukannya.
Kedua, ayat-ayat Al-Qurʹan tentang peperangan tidak bersifat
muthlaq, melainkan muqayyad, yaitu dibatasi dan dikaitkan dengan
suatu alasan. Penyebab yang dimaksud adalah pembelaan diri atau
pembelaan terhadap penganiayaan. Seandainya ada orang kafir yang
mengajukan damai, Al-Qurʹan memerintahkan agar kaum muslim
menerima perdamaian tersebut.
Ketiga, Al-Qurʹan menganjurkan kita—umat Islam—agar menjalin
hubungan baik dengan orang-orang kafir yang tidak memerangi dan
mengusir umat Islam.
Maka konsep dasar tentang hubungan antara muslim dengan
nonmuslim tersebut didasarkan atas prinsip damai, bukan prinsip

