Page 23 - The Bravest Shahabah
P. 23

THE BRAVEST SHAHABAH  |  7



                 beliau dan umat Islam. Semua penyerangan yang dilakukan Rasulullah
                 ﷺ kepada beberapa suku di Jazirah Arab bersifat pembelaan diri atau
                 upaya  penyerangan  kepada  mereka  yang  hendak  menyerang  beliau
                 dengan pertimbangan, “Lebih baik mendahului daripada didahului.“

                     Kebencian kaum musyrik  Mekah terhadap  umat Islam  bukan
                 rahasia  lagi.  Mereka  yang  memulai penganiayaan  dan  merampas
                 harta benda umat Islam. Bahkan, mereka juga yang mengobarkan api
                 pertempuran pertama di Badar. Mereka juga yang datang menyerang
                 ke Madinah, menyebabkan Rasulullah ﷺ terpaksa keluar dari Madinah
                 hingga terjadilah pertempuran di Bukit Uhud.

                     Adapun  pertempuran  melawan kaum Yahudi—Bani Nadhir, Bani
                 Qainuqa`, Bani Quraizah, serta Khaibar—muncul karena pengkhianatan
                 dan makar yang dilakukan terhadap Rasulullah ﷺ dan umat Islam.

                     Rasulullah ﷺ tidak membawa pasukan perang ke Mekah, kecuali
                 setelah  kaum musyrik Mekah  melanggar  perjanjian  yang  meng-

                 akibatkan  terbunuhnya  dua  puluh orang  sekutu beliau dari  suku
                 Khuza’ah. Saat dalam perjalanan dan akhirnya berhasil memasuki Kota
                 Mekah, Rasulullah ﷺ pun selalu menempuh kebijakan yang ditujukan
                 untuk menghindari pertumpahan darah.

                     Beliau juga tidak memberangkatkan pasukan menuju Ghathafan,
                 kecuali setelah terbukti bahwa beberapa suku Ghathafan sudah bersiap
                 menyerang Madinah. Perlu diketahui, bahwa meskipun kebencian dan
                 makar kaum munafik terhadap Islam bukan lagi rahasia, tetapi Rasulullah
                 ﷺ tidak membunuh mereka dan tidak melakukan perang atas mereka.
                 Beliau tidak mengizinkan pertempuran, kecuali jika permusuhan sudah
                 amat jelas dan nyata, bukan kebencian yang tersembunyi di dalam hati

                 seperti kemunafikan.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28