Page 27 - The Bravest Shahabah
P. 27
THE BRAVEST SHAHABAH | 11
Peristiwa Dzu Qard, lima orang terbunuh.
Perang Bani Mushthaliq, dua orang terbunuh.
Setelah peristiwa Hudaibiah, satu orang terbunuh.
Perang Khaibar, sepuluh orang terbunuh.
Ekspedisi militer setelah Perang Khaibar, 14 orang terbunuh.
Pada Perang Mu’tah, 12 orang terbunuh.
Fathul Makkah (penaklukkan Kota Mekah), 12 orang terbunuh.
Perang Hawazin dan Hunain, empat orang muslim dan 75
orang penduduk Tsaqif terbunuh.
Pengepungan Thaif, 12 orang terbunuh.
Perang Tabuk—perang terakhir Nabi—satu orang meninggal.
Jika dihitung, kurang lebih 440 orang muslim dan musyrik terbunuh
selama tujuh tahun pengiriman ekspedisi militer dan perang yang
diikuti Rasulullah ﷺ. Angka tersebut ditambah 600 orang Yahudi Bani
Quraizah yang dibunuh karena pengkhianatan mereka kepada kaum
muslim saat Perang Khandaq.
Alhasil, Rasulullah ﷺ meraih hasil maksimal dengan kerugian
minimal. Kerugian tersebut relatif tak ada artinya jika dibandingkan
dengan kerugian yang ditimbulkan pada perang-perang sebelum
datang nya Islam atau perang yang dilakukan para musuh Islam.
Perlu kita cermati, bahwa meskipun Rasulullah ﷺ melakukan
sejumlah peperangan dan selalu menang, beliau melakukannya disertai
dengan etika dan moral. Beliau bersabda, “Aku ini Nabi kasih sayang,
tapi aku ini juga seorang Nabi perang yang kejam.” Artinya, kasih sayang
dan kekejaman bagi Nabi adalah dua hal yang inheren dan saling ber-
kaitan. Jika beliau terlihat kejam semata-mata demi mewujudkan kasih

