Page 29 - The Bravest Shahabah
P. 29
THE BRAVEST SHAHABAH | 13
Melindungi Anak-anak
dan Perempuan
RASULULLAH ﷺ melarang kaum muslim melakukan konfrontasi
terhadap nonkombatan—pihak-pihak selain prajurit perang. Beliau
menginstruksikan untuk menjaga jiwa orang-orang yang tidak bersenjata
dan yang menjaga harta mereka. Alasan itu membuat pasukan Islam
dilarang membunuh perempuan, anak-anak, orang yang sudah sepuh,
ataupun budak.
Ketika Nabi mengetahui bahwa ada perempuan yang terbunuh
pada Perang Hunain dan pembunuhnya adalah Khalid bin Walid, beliau
langsung mengirim utusan seraya berpesan, “Susul Khalid! Katakan
padanya, ‘Dilarang membunuh anak-anak, pesuruh, dan budak!’”
Ketika menjatuhkan hukuman atas Yahudi Bani Quraizah yang
berkhianat pada Perang Khandaq, Rasulullah ﷺ tidak membunuh
anak-anak dan kaum perempuan, kecuali seorang perempuan yang
melempari salah satu sahabat dengan gerinda hingga dia meninggal.
Pada Perang Uhud, Abu Dujanah—sang pemilik ikat kepala merah
dan yang berhak menggunakan pedang Nabi—bertempur dengan
sengit dan gagah berani. Ketika dia bertemu sekelompok orang yang
menyemangati kaum musyrik, dia menghunus pedang tersebut. Tiba-
tiba, dia berpapasan dengan seorang perempuan tinggi besar, Hindun
binti Utbah. Abu Dujanah pun menghindarinya.

