Page 49 - Pendidikan Pancasila SMA Kelas XI
P. 49

Menurut Kaelan (2009), nilai-nilai Pancasila tersebut dijabarkan
                  dalam suatu norma yang meliputi norma moral dan norma hukum.
                  Norma moral berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur
                  dari sisi baik atau buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau asusila,
                  dan dalam kapasitas ini dijabarkan dalam norma moralitas atau etika.
                  Adapun  norma  hukum  adalah  sistem  peraturaan  perundang-undangan
                  yang berlaku sehingga Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari
                  segala sumber hukum.


                    Wawasan Kewarganegaraan


                                                         Investasi Mental Karakter

                    Pasca kemerdekaan, Ir. Sukarno secara utuh sadar dan pa-  Dalam amanat Presiden pada Peringatan Ulang Tahun
                    ham betul bahwa Indonesia sesungguhnya belum sepenuh-  Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1956, Bung Karno me-
                    nya merdeka dari penjajahan. Perjuangan kemerdekaan   nyampaikan tiga fase revolusi bangsa. Fase pertama, yaitu
                    masih sangat jauh dari kata berhasil. Masih ada penjajahan   Physical Revolution (1945–1949). Fase kedua, yaitu Survival
                    yang  lahir dari dalam diri bangsa sendiri, yaitu penjajahan   (1950–1955). Dua fase tersebut telah berhasil dilalui dan
                    yang terjadi sebagai akibat dari warisan kolonialisme yang   satu fase lagi sedang menghadang, yaitu Investment.
                    menjajah ratusan tahun lamanya. Dampaknya adalah men-  Taraf investment adalah taraf mengumpulkan modal-
                    talitas terjajah, kehilang-an rasa kepercayaan diri, mental   modal dalam arti seluas-luasnya yang meliputi investment
                    rendah hati, mentalitas pecundang sehingga memunculkan   of human skill, material investment, dan mental investment.
                    program Nation and Character Building atau yang kita kenal   Investasi keterampilan dan material amat penting, namun
                    dengan konsep revolusi mental.                   yang lebih penting lagi adalah investasi mental karakter.
                        Konseptualitas revolusi mental yang dicetuskan Bung   Itulah sebabnya, beliau selalu menekankan program Nation
                    Karno saat itu menjadi sebuah bukti bahwa kemerdekaan   and Character Building. Tanpa kekuatan karakter, Indonesia
                    yang sekarang menginjak 77 tahun barulah sebatas pintu   adalah bangsa besar yang bermental kecil atau bangsa
                    gerbang kemerdekaan. Revolusi belum selesai dan akan   besar yang mengidap perasaan rendah diri.
                    terus berjalan seperti kata Bung Karno.



                  1.  Pembudayaan Pancasila

                  Menurut  Yudi Latif (2020), perwujudan Pancasila
                  sebagai dasar filsafat negara memerlukan prasyarat ke-
                  cerdasan. Oleh karena itu, harus ada upaya yang sungguh-
                  sungguh untuk mewujudkan tujuan negara mencerdaskan
                  kehidupan bangsa. Demokrasi yang dibangun berdasarkan
                  nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
                  memerlukan wawasan yang luas dan kearifan. Negara-
                  negara yang maju berhasil mencapai tujuannya dengan
                  mengedepankan potensi kecerdasan dan kekuatan karakter
                  warga negaranya (civic intelligence).
                      Nilai-nilai Pancasila tidak cukup jika hanya diha-
                  falkan, disosialisasikan, dan dibacakan saat upacara
                                                                        Sumber: https://bit.ly/4ap8cm2
                  bendera, namun harus sungguh-sungguh dibudayakan      Gambar 1.27 Pancasila menyatu dalam kehidupan sehari-hari ma-
                  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara,   syarakat Indonesia
                  arus globalisasi dan perkembangan iptek menjadi





                                                                              Bab I  Menerapkan Sila-Sila Pancasila  35
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54