Page 50 - Pendidikan Pancasila SMA Kelas XI
P. 50

tantangan pelaksanaan pembangunan yang telah mem bawa perubahan
                                               pada  tata  nilai,  tata  kelola,  dan  tatanan  material  dalam  kehidupan.
                                               Pembangunan dilaksanakan untuk mengejar ketertinggalan di bidang
                                               infrastruktur fisik, pertumbuhan ekonomi, dan produktivitas nasional,
                                               namun di satu sisi terjadi kerentanan sosial oleh krisis nilai dan fragmentasi
                                               sosial.
                                                   Pembudayaan nilai-nilai Pancasila sebagai gerakan pembangunan mental
                                               karakter Pancasila harus dilaksanakan dengan cara yang tidak biasa-biasa saja.
                                               Terlebih dengan adanya tantangan perkembangan iptek, globalisasi, Revolusi
                                               Industri  4.0,  dan  sebagainya.  Pelaksanaannya  diupayakan  menghindari
                                               pendekatan vertikal, yaitu negara yang mengambil inisiatif, negara yang
                                               menafsirkan, dan negara yang melakukan. Pendekatan horizontal harus
                                               dikedepankan dalam bingkai semangat gotong royong yang melibatkan
                                               partisipasi berbagai agen sosial dari kalangan masyarakat sipil, media
                                               massa, pekerja budaya, pelaku pendidikan, dan pelaku dunia usaha.
                                                   Menurut Yudi Latif (2020), pembudayaan Pancasila pada tiga ranah
                                               peradaban (pembangunan) itu harus berkelindan dengan tingkat penetrasi
                                               Pancasila pada dimensi keyakinan, pengetahuan, dan tindakan. Pertama,
                                               bagaimana membuat penyelenggara negara dan warga negara merasa
                                               yakin dengan penuh penghayatan terhadap Pancasila dalam kerangka
                                               tertib sosial. Kedua, bagaimana membuat mereka memiliki pengetahuan
                                               tentang Pancasila sebagai kerangka visi paradigmatik. Ketiga, bagaimana
                                               membuat mereka memiliki komitmen untuk mengamalkan Pancasila
                                               dalam tindakan dan kebajikan.
                                                   Usaha membangun mental karakter Pancasila harus dilaksanakan
                                               secara konsisten, berkelanjutan, dan terpadu. Pendidikan karakter
                                               memegang peranan yang penting. Pendidikan harus dikembalikan pada
                                               hakikat sebagaimana diungkapkan Ki Hajar Dewantara, yakni suatu
                                               proses belajar menjadi manusia seutuhnya dengan belajar dari kehidupan
                                               sepanjang hidup.


                 Wawasan Kewarganegaraan

                                                  Ki Hajar Dewantara, Sebuah Inspirasi

                 Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri   Ajaran keteladanan yang dibawa Ki Hajar Dewantara
                 Handayani. Semboyan ini mungkin sudah tidak asing lagi   Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut
                 kita dengar. Tiga Prinsip Ki Hajar Dewantara dapat dijadikan   Wuri Handayani, pada intinya adalah seorang pemimpin
                 prinsip dasar dalam kepemimpinan.                harus memiliki ketiga sifat tersebut agar dapat menjadi
                 1.    Ing Ngarsa Sung Tulodo. Artinya, di depan memberi   panutan bagi yang dipimpinnya. Makna Ing Ngarso Sung
                     teladan. Pemimpin harus menjadi contoh bagi anak   Tulodo, artinya menjadi seorang pemimpin yang berada di
                     buahnya.                                     depan, harus mampu bersikap dan berperilaku yang baik
                 2.    Ing Madya Mangun Karsa. Artinya, di tengah mem-  dalam segala langkah dan tindakannya agar dapat menjadi
                     bangun kehendak atau niat. Pemimpin harus berjuang   panutan. Ing Madyo Mangun Karso, bermakna bahwa
                     bersama anak buah.                           seorang pemimpin di tengah kesibukannya juga harus
                 3.    Tut Wuri Handayani. Artinya, dari belakang memberi-  mampu membangkitkan atau menggugah semangat orang
                     kan dorongan. Ada saatnya pemimpin membiarkan   yang dipimpinnya. Ia mampu memberikan inovasi-inovasi
                     anak buah melakukan sendiri.                 di lingkungan kerja dengan menciptakan suasana kerja




               36          Pendidikan Pancasila Kelas XI
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55