Page 15 - Sejarah Peradaban Islam
P. 15

Para sejarawan sering mengatakan, puncak sejarah peradaban
                 Islam berada pada lima abad pertama sejak munculnya Islam, seperti
                 yang telah dibahas di atas. Setelah abad itu tampak ada cultural decline
                 (kemunduran peradaban), yakni sewaktu fenomena dikotomi Islam
                 knowledge dan non-Islamic knowledge mulai menghinggapi umat Islam.
                 Misalnya Madrasah Nizam Al-Mulk yang hanya mengkhu-suskan diri
                 pada pengembangan ilmu-ilmu agama di awal abad ke-12 M, dapat
                 dilihat sebagai kemajuan di bidang pendidikan agama, tetapi di lain
                 pihak dapat juga dilihat sebagai kemunduran Islamic civilization karena
                 non-Islamic knowledge sudah tidak menjadi perhatian lagi dalam dunia
                 pendidikan Islam.
                     Bagi kita, muslim yang hidup di abad ke-21 M, peradaban Islam
                 selayaknya tidak pernah kita pandang final dalam puncaknya. Dengan
                 membatasi lima abad di atas, disadari atau tidak, faham fatalisme yang
                 merenggut etos kerja dan mengandaskan idealisme hari ini dan esok,
                 telah merasuk ke paham dasar kita. Faham inilah yang memperbesar dan
                 memperlama hegemoni Barat atas dunia Islam. Keagungan peradaban
                 Islam di masa lampau perlu kita pelajari dengan intensif dan saksama.
                 Kemajuan peradaban Barat yang menguasai dunia sampai hari ini
                 juga perlu diarifi, karena Islam memberi petunjuk bahwa wisdom dari
                 manapun berasal (min ayyi wi'a) selayaknya diserap secara bijak.
                     Jika dirasakan selama ini ajaran Islam masih bersifat normatif
                 dan formalistis yang berakibat pasif, maka upaya penciptaan iklim
                 yang kondusif terhadap aktualisasi sistem nilai (value system) dalam
                 rangka memusatkan manusia sebagai aktor perubahan dan peradaban
                 merupakan proses yang tidak pernah dan tidak boleh berhenti. Dengan
                 kata lain, putus asa terhadap realitas sosial yang korup tidak terdapat
                 dalam vocabulary Islam.
                     Oleh karena itu, kehadiran buku Sejarah Peradaban Islam yang
                 ditulis oleh Drs. Samsul Munir Amin, M.A, dekan Fakultas Dakwah
                 dan Komunikasi, Universitas Sains Alquran (UNSIQ) Jawa Tengah di
                 Wonosobo, perlu diberi apresiasi positif. Buku ini membahas Peradaban
                 Islam dari sisi historinya yang tentu saja akan sangat bermanfaat bagi
                 para pengkaji sejarah Islam dan peradabannya.





                                                                 Kata  Pengantar  xiii
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20