Page 10 - Sejarah Peradaban Islam
P. 10
Perhatikan sebagian besar buku-buku berbahasa Inggris (ditulis
Watt, dan sebagainya) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
adalah buku-buku yang memandang positif dunia Islam. Jarang
sekali buku-buku yang berasal dari Ignaz Goldziher (1850–1921)
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, apalagi buku Duncan B.
MacDonald (1863–1943) yang melihat Islam sebagaimana ia memandang
Kristen yang dianutnya. Kecenderungan tidak kritis ini dalam istilah
asing disebut irrational appeal, yakni kecenderungan untuk tidak kritis
terhadap diri sendiri di suatu sisi dan terhadap hegemoni dunia Barat
di sisi lain.
Dalam studi sosiologi, civilization adalah masyarakat yang
teramat mapan (a well-established) dan kompleks (complex society) yang
mencakup segi-segi kehidupan politik, administrasi, pendidikan,
ilmu pengetahuan, budaya, agama, hukum, dan sebagainya. Dengan
demikian, agama adalah salah satu bagian dari peradaban. Umat Islam
secara umum sebaliknya akan mengatakan bahwa peradaban Islam
adalah bagian dari pembahasan tema besar Islam. Karena peradaban
adalah produk manusia (human product), sedangkan agama adalah
divine (ketuhanan), maka dalam ajaran Islam hal tersebut tidak sulit
dibedakan. Kendati demikian, dalam praktiknya kedua hal ini saling
bersinggungan secara erat karena pada dasarnya Islam tidak mengenai
sekularisme. Dengan kata lain, munculnya peradaban sebagai elite
culture tidak dapat lepas dari motivasi agama. Sementara, ekspresi
agama juga akan sangat dipengaruhi oleh pemeluknya yang memiliki
peradaban dan kebudayaan berbeda satu sama lain.
Dalam konteks peradaban, Islam menampilkan peradaban baru
yang esensinya berbeda dengan peradaban sebelumnya. Peradaban yang
ditinggalkan nabi misalnya, jelas sangat berbeda dengan peradaban
Arab di zaman Jahiliah. Dengan demikian, Islam telah melahirkan
revolusi kebudayaan dan peradaban. Meskipun demikian, pengaruh
lokal adalah proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Akan tetapi,
pengaruh ini justru memperkaya peradaban Islam itu sendiri. Misalnya,
masjid yang dibangun Umar bin Khaththab, Dome of The Rock, terletak
di Yerusalem, namun ternyata memiliki arsitek kombinasi antara
viii Sejarah Peradaban Islam