Page 30 - Sejarah Kebudayaan Islam SMA Kelas XI
P. 30

Selama menjabat sebagai pemimpin Daulah Usmani, Salim I membuat wajah baru dalam
                   pemerintahan. Di masa pemerintahannya banyak kebijakan yang dilakukan dalam bidang
                   kemiliteran. Selain itu, Salim I juga seorang pujangga yang menulis dalam bahasa Turki dan
                   Persia menggunakan nama pena Mahlas Selimi. Puisi Persianya masih utuh hingga hari ini.
                   Dalam salah satu puisinya, ia menulis “Sebuah permadani cukup besar untuk diduduki oleh
                   dua orang sufi, tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua orang raja.”


                   7.  Sulaiman 1 (1520–1566 M)
                   Sulaiman  I  atau  Sulaiman  al-Qanuni  naik  takhta  ketika
                   Daulah Usmani mengalami puncak kejayaan. Orang-orang
                   Barat mengenalnya dengan nama Sulaiman the Magnificent
                   atau Sulaiman yang Agung. Ia merupakan pemimpin mili ter
                   yang besar, seorang legislator ulung, berdiri di depan rak-
                   yatnya sebagai penguasa yang berjiwa besar, adil, dan murah
                   hati. Ia adalah sosok pemimpin yang berhasil mem bangun
                   kekuatan politik, militer, ekonomi sekaligus kebudayaan.
                       Sulaiman I  mendapat  gelar  al-Qanuni  yang artinya   Sumber: https://bit.ly/3x3FTu5
                   pembuat undang-undang karena jasanya meletakkan dasar-  Gambar 1.8 Ilustrasi Sultan
                   dasar hukum bagi Daulah Usmani. Kitab undang-un dang   Sulaiman I
                   itu diberi nama Multaqa al-Abhur (Muara Segala Samudra) yang juga dikenal sebagai Qanun
                   Osmani. Undang-undang tersebut diterapkan selama lebih dari 300 tahun.
                       Masa pemerintahan al-Qanuni menjadi masa pa ling kreatif dalam sejarah Daulah
                   Usmani. Selama 46 tahun berkuasa, Sulaiman membangun beragam proyek arsitektur dan
                   kebudayaan. Istanbul menjelma menjadi pusat kesenian visual, musik, penulisan, serta
                   filsafat.  Hal  ini  terlihat  dalam  sebuah  dokumen  yang  dibuat  tahun  1526  M  terdaftar  40
                   kelompok seniman dengan lebih dari 600 anggota. Seniman yang bekerja di istana meliputi
                   pelukis, penjilid buku, penjahit pakaian dari bulu, pengrajin perhiasan, dan penempa emas.
                       Dalam bidang pembangunan, Sulaiman al-Qanuni juga mempunyai kebijakan yang
                   fenomenal. Beliau memerintahkan pembangunan jembatan, masjid, istana, serta uni-
                   ver sitas. Sederet proyek besar itu dikendalikan secara langsung oleh arsitek brilian yang
                   bernama Mimar Sinan. Masjid Agung Sulaiman yang dirancang oleh Sinan diyakini sebagai
                   kemenangan peradaban Islam dalam bidang arsitektur.
                       Daulah Usmani pada saat itu menjadi kekuatan yang disegani dunia. Penaklukan yang
                   dilakukan Sulaiman al-Qanuni menyebabkan kesultanan menguasai kota-kota besar Islam
                   seperti Mekah, Madinah, Damaskus, Baghdad, sebagian besar di Balkan, dan sebagian besar
                   di Afrika Utara.
                       Pemerintahan Sulaiman al-Qanuni merupakan representasi puncak kejayaan politik
                   Daulah Usmani dan puncak keemasan pemerintahan Usmani yang menjangkau sampai 3
                   benua. Setelah 46 tahun berkuasa, pada bulan September tahun 1566 M Sulaiman al-Qanuni
                   wafat. Hari itu umat Islam merasakan kesedihan dan kehilangan yang sangat mendalam.





                      10   Sejarah Kebudayaan Islam MA Kelas XI
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35