Page 41 - Seni Musik Kelas VII
P. 41
c. Resonansi
Resonansi merupakan proses suara bergema. Kalian dapat meningkat
kan kualitas suara dengan memanfaatkan ruang resonansi (ruang udara)
agar suara yang dihasilkan terdengar merdu dan nyaring. Setiap penyanyi
memiliki bentuk, ukuran, dan kualitas resonansi yang berbeda. Walaupun
seperti itu, fungsi resonansi dalam bernyanyi adalah memperkuat getaran
suara dari pita suara.
Resonansi terbentuk dari suara yang menggetarkan benda lain pada
frekuensi yang sama. Resonansi hanya terjadi jika benda yang bergetar
pertama kali terbuka dan memiliki ruang kosong. Oleh karena itu, suara
manusia dapat beresonansi jika pita suara terbuka dan terdapat ruang
kosong. Ruang ini memisahkan jenis resonansi suara tergantung dari
sumbernya. Terdapat beberapa sumber resonansi suara, yaitu sebagai
berikut.
1) Resonansi Mulut
Resonansi mulut berasal dari getaran suara yang dipantulkan di rong
ga mulut. Oleh karena itu, suara yang dihasilkan mengandung suara
normal atau standar.
2) Resonansi Kepala
Resonansi kepala merupakan resonansi suara yang berasal dari getar
an suara dan dipancarkan dari kepala melalui otot diafragma. Suara
yang diperoleh dari resonansi ini adalah suara bernada tinggi.
3) Resonansi Tenggorokan
Resonansi tenggorokan berasal dari getaran suara yang dipantul kan
di laring. Pada laring terdapat pita suara dan terletak di belakang
tenggorokan. Resonansi tenggorokan berperan dalam produksi suara
selama berbicara.
4) Resonansi Dada
Resonansi dada merupakan resonansi suara yang berasal dari ge
taran suara di rongga dada. Resonansi ini menghasilkan suara yang
lembut.
5) Resonansi Hidung
Resonansi hidung dihasilkan oleh getaran suara yang berasal dari
rong ga hidung. Hasil suara dari resonansi ini adalah suara yang halus.
Ketika bernyanyi, penyanyi dapat mengalami kesulitan untuk meng
hasilkan resonansi yang baik. Beberapa alasan terjadinya resonansi yang
buruk saat bernyanyi adalah sebagai berikut.
1) Vena leher dan tenggorokan terlalu kencang.
2) Kontrol pernapasan yang kurang baik.
3) Terlalu memaksakan suara yang ingin dihasilkan.
Bab I Bernyanyi Solo 29