Page 46 - Sosiologi SMA Kelas XI Rev
P. 46

atau jam tangan mewah. Jika ia tidak mengikuti tuntutan tersebut maka
                                               sangat mungkin akan menjadi bahan pergunjingan. Sebaliknya, seorang
                                               pegawai rendahan yang mencoba meniru penampilan sang direktur tentu
                                               akan mengundang cemoohan.

                                               c.  Adanya Perbedaan Hak dan Akses dalam Memanfaatkan
                                                   Sumber Daya
                                               Seseorang yang menduduki lapisan tinggi biasanya akan memiliki
                                               hak dan akses lebih luas terhadap beragam fasilitas atau sumber daya
                                               dibandingkan lapisan di bawahnya. Contohnya adalah pimpinan sebuah
                                               lembaga umumnya diberi fasilitas rumah dan kendaraan dinas, beragam
                                               tunjangan, ruang kerja pribadi, serta hak untuk memerintah bawahannya.
              Fakta Sosiologi                  Fasilitas tersebut tentunya tidak dapat dinikmati oleh bawahannya yang
                                               berkedudukan lebih rendah.
              Perbedaan hak dan akses dalam        Pengelompokan sosial berdasarkan pelapisan sosial umumnya masih
              memanfaatkan sumber daya juga    dikenal di daerah perdesaan. Beberapa ahli menguraikan pelapisan pada
              terjadi pada bidang pendidikan.
              Masyarakat lapisan atas dan lapisan   masyarakat desa sebagai berikut (Setiadi, 2011).
              bawah memiliki akses yang berbeda
              dalam mendapatkan pendidikan.    a.  Sartono Kartohadi Koesoemo
              Tidak sedikit masyarakat lapisan   Sartono  Kartohadi  Koesono  mengklasifikasikan  pelapisan  masyarakat
              bawah yang harus menghadapi      desa dalam beberapa hal, di antaranya sebagai berikut.
              sulitnya akses untuk mendapatkan
              pendidikan. Berdasarkan data     1)  Kelompok yang berasal dari keturunan orang­orang yang mendirikan
              Kementerian Pendidikan, Kebu­        desa (cikal bakal). Mereka ini biasanya memiliki tanah­tanah pertanian
              dayaan, Riset, dan Teknologi         terbaik di pusat desa.
              (Kemendikbudristek) 2022, jumlah
              anak yang putus sekolah selama   2)  Kelompok yang datang kemudian dan membuka tanah di tempat
              2021 adalah berjumlah 75.303 anak    yang agak jauh dari pusat desa.
              dari jenjang pendidikan SD hingga   3)  Penduduk yang mempunyai tanah di atas pekarangan orang lain, yaitu
              SMA.                                 mereka yang menyewa tanah atau mondok.
                  Anak yang putus sekolah
              pada jenjang Sekolah Dasar (SD)   4)  Orang­orang yang bertempat tinggal menumpang dalam rumah
              berjumlah 38.176 anak, pada          orang lain. Mereka ini berstatus paling rendah dibanding lainnya.
              tingkat Sekolah Menengah Pertama
              (SMP) berjumlah 15.042, pada     b.  Teer Haar
              tingkat Sekolah Menengah Kejuruan   Teer Haar memberikan pendapatnya mengenai pelapisan masyarakat
              (SMK) berjumlah 12.063 anak, dan
              pada tingkat Sekolah Menengah    desa yang diklasifikasikan sebagai berikut
              Atas (SMA) berjumlah 10.022 anak.  1)  Golongan pribumi pemilik tanah (sikep, kuli, bakul, atau gogol).

              Sumber: https://bit.ly/3ubrsQ8   2)  Golongan pemilik rumah dan pekarangan saja atau tanah pertanian
                                                   saja (indung atau lindung).
                                               3)  Golongan yang hanya memiliki rumah di atas tanah pekarangan orang
                                                   lain (numpang).

                                               c.  J. M. van der Kroef dan C. B. Tripathi
                                               Kroef dan Tripathi mengkalsifikasikan pelapisan masyarakat desa ke dalam
                                               enam bagian sebagai berikut.
                                               1)  Golongan elite desa, yaitu penguasa desa yang menguasai tanah bengkok
                                                   dan bersama golongan pemilik tanah adat/ulayat (tanah yasan).



               34          Sosiologi Kelas XI
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51