Page 41 - Sosiologi SMA Kelas XI Rev
P. 41
Ini akan membedakan satu kelompok dengan kelompok lainnya,
termasuk menjadi pembeda antara anggota dengan bukan anggota
sehingga memudahkan terbentuknya identitas kelompok.
Menurut Walgito (2011) dinamika kelompok biasanya terjadi akibat
adanya beberapa hal berikut.
a. Perbedaan Tanggapan Anggota Kelompok terhadap
Norma
Terdapat sebagian anggota yang terpaksa tunduk terhadap norma kelompok Fakta Sosiologi
sebagai konsekuensi dari keanggotaannya. Biasanya, mereka akan sering
melakukan pelanggaran hingga menimbulkan benturan dalam kelompok. Kohesi adalah bagaimana upaya
Namun, ada pula yang bersedia menghayati norma kelompok dengan para anggota kelompok untuk
penuh kesadaran sehingga mampu menginternalisasinya menjadi norma saling menyukai dan saling men
cintai satu dengan lainnya. Ada
pribadi serta mengembangkan kepatuhan nyaris tidak bercela.
beberapa cara untuk me ning
b. Perubahan Norma katkan kohesi dalam kelom pok,
seperti mening katkan interaksi,
Norma kelompok lazimnya senantiasa berubah sesuai dengan keadaan menciptakan tujuan bersama,
yang dihadapi kelompok. Dinamika kelompok dapat terjadi ketika ada merasa senasib, dan mem buat
sebagian anggota yang ingin menyesuaikan norma dengan perubahan, sera gam kelompok.
semen tara anggota lainnya justru menolak hal tersebut.
Sumber: https://bit.ly/3x2andE
2. Kohesi Kelompok
Carolina Nitimihardjo dan Jusman Iskandar (dalam Huraerah, 2010)
mengemukakan bahwa kohesi kelompok mengacu pada adanya sejumlah
faktor yang memengaruhi anggota kelompok untuk mempertahankan
keanggotaannya. Sementara, Sarlito W. Sarwono (2017) menegaskan
pentingnya kohesi untuk menyatukan beragam anggota menjadi satu
kelompok.
Faktor yang memengaruhi tinggi atau rendahnya kohesi kelompok,
di antaranya adalah kejelasan tujuan kelompok, kejelasan langkahlangkah
pencapaian tujuan, kesesuaian karakteristik kelompok dengan nilai pribadi
anggota, kemampuan kelompok untuk memenuhi kebutuhan anggotanya,
jalinan kerja sama antaranggota, serta keyakinan bahwa kelompok
bersangkutan lebih menguntungkan dibanding kelompok lainnya.
Semakin tinggi kohesi kelompok maka anggotaanggotanya pun
semakin nyaman berada di dalam ke lom pok, menyukai anggota lainnya,
lebih terbuka mengemukakan ide atau gagasan positif, dan bersedia
berkontribusi maksi mal bagi kelompok. Sebaliknya, pada kelompok
dengan kohesi rendah, para anggota sering enggan menghadiri kegiatan
kelompok, ber si kap pasif, dan menghindari tanggung jawab.
Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kohesi kelompok?
Ivancevich (dalam Huraerah, 2010) memberikan sejumlah saran berikut.
a. Para anggota harus lebih sering berinteraksi.
b. Perlunya dilakukan kegiatankegiatan yang dapat memunculkan Sumber: Dokumen penerbit
Gambar 1.21 Berlibur bersama dapat
keteri katan pribadi, misalnya rekreasi bersama, petualangan alam
meningkatkan kohesi dalam suatu kelompok
terbuka (outbound), atau saling berkunjung saat perayaan hari besar sosial
keagamaan.
Bab I Kelompok Sosial 29