Page 21 - Sejarah Lanjut SMA Kelas XI
P. 21
sehari-hari digunakan sistem tulisan lain, yaitu hieratis dan demotis.
Tulisan hieratis digunakan pada masa Kerajaan Mesir Tua, sedangkan
tulisan demotis digunakan sejak tahun 700-an SM.
4. Sistem Penanggalan
Bangsa Mesir Kuno amat tertarik pada astronomi (ilmu perbintangan).
Mereka telah memahami adanya perbedaan antara planet dan bintang.
Pengetahuan itu kemudian mereka gunakan untuk membuat sistem
penanggalan. Hal inilah yang menonjol dari peradaban Mesir Kuno,
yaitu sistem penanggalan. Selain penanggalan, ilmu astronomi juga
biasa digunakan sebagai patokan dalam pertanian. Dalam hal pertanian,
karena memiliki tempat yang subur maka orang-orang Mesir dapat
mengembangkan pertanian dan lebih maju daripada tempat lainnya.
Penanggalan Mesir Kuno berdasarkan peredaran bintang-bintang.
Bintang yang mereka jadikan pedoman adalah Sopdet. Sopdet menghilang Sumber: https://bit.ly/3TBSvB3
Gambar 1.6 Sopdet dijadikan pedoman pe-
di balik cakrawala pada saat yang sama setiap tahun dan muncul nanggalan pada masa Mesir Kuno
kembali tepat 70 hari kemudian, sebelum matahari terbit. Kemunculan
itu bersamaan dengan naiknya permukaan Sungai Nil yang mengawali
banjir tahunan. Bangsa Mesir Kuno menyebut saat itu sebagai tahun
baru, mereka menyebutnya wepetrenpet.
Penanggalan yang pertama itu dibuat pada masa Kerajaan Mesir
Tua. Tokoh yang berjasa membuat penanggalan itu bernama Imhotep,
seorang imam agung, arsitek, dan dokter pada masa pemerintahan Firaun
Sozer. Berdasarkan penanggalan itu, satu tahun terdiri atas 365 hari.
Penanggalan itu juga mengenal tahun Kabisat.
Ketika Julius Caesar dari Romawi mengunjungi Mesir, ia terkagum-
kagum oleh sistem penanggalan bangsa itu. Berdasarkan penanggalan
Mesir itu, ia membuat sistem penanggalan Romawi yang di kemudian
hari menjadi dasar penanggalan Masehi. Sumber: https://bit.ly/3MQXcTQ
Gambar 1.7 Arca Imhotep
Fakta Sejarah
Batu Rosetta, ‘Jalan Terang’ Pembuka Rahasia Sejarah Mesir Kuno
Sejarah Mesir Kuno dengan piramidanya yang tak Bouchard adalah tentara Prancis yang bertanggung jawab
tertandingi, Sphinx yang misterius, artefak yang menarik, atas penemuan Batu Rosetta selama kampanye militer
dan hieroglif yang menawan telah membuat jutaan orang Napoleon Bonaparte di Mesir.
terpesona. Termasuk, Batu Rosetta yang dianggap sebagai Pada tahun 1798, Napoleon bertujuan untuk meng-
tonggak sejarah besar dalam studi bahasa dan aksara kuno. ganggu jalur perdagangan Inggris ke India dan meningkatkan
Namun, ketidakmampuan para peneliti dan sejarawan pengaruh Prancis di Mediterania. Sebagai bagian dari
untuk menguraikan hieroglif terbukti menjadi tantangan ekspedisi, sekelompok 167 ahli teknis yang dikenal sebagai
besar dalam memahami sejarah, budaya, dan peradaban Komisi Ilmu dan Seni, lembaga ilmiah dan artistik Prancis
Mesir Kuno. menemani tentara Prancis ke Mesir. Misi mereka adalah
Sejarawan di seluruh dunia dibuat bingung dengan mempelajari dan mendokumentasikan monumen kuno,
ciptaan unik ini dan bergegas menemukan kunci yang bisa budaya, dan sumber daya alam negara tersebut.
mengungkap kekayaan sejarah Mesir. Kunci yang paling Pada tanggal 15 Juli 1799, ketika tentara Prancis,
dinantikan ini adalah Batu Rosetta yang ditemukan pada dipimpin oleh Kolonel d’Hautpoul sedang memperkuat
pergantian abad ke-18, pada tahun 1799. Pierre-François pertahanan Benteng Julien dekat kota pelabuhan Rosetta,
Bab I Peradaban-Peradaban Besar Dunia 7