Page 47 - Sejarah Lanjut SMA Kelas XI
P. 47

disebut dengan Tao. Tao mengajarkan bahwa di dunia ini terdapat
                      keadilan dan kesejahteraan yang abadi. Selanjutnya, ajaran Lao Tse
                      ini  dikenal dengan  Taoisme. Ajaran  Taoisme mengajarkan  kepada
                      penganutnya bahwa mereka harus bisa menerima nasib. Artinya, suka
                      dan  duka, bahagia dan  bencana, semua adalah  sama saja. Karena
                      ajaran  ini,  orang dapat memikul  beban kehidupan mereka  dengan
                      hati yang kuat.
                  2)  Kong Fu Tse (551–478 SM)
                      Tidak berbeda dengan Lao Tse, Kong Fu Tse juga memiliki ajaran
                      yang hampir sama. Pemikiran-pemikiran serta ajaran dari Kong Fu
                      Tse didasari oleh ajaran Tao. Bedanya, Kong Fu Tse menganggap
                      bahwa Tao adalah sumber dari segalanya, Tao adalah kekuatan yang
                      mengatur segalanya sehingga tercapai keselarasan. Oleh karena itu,
                      setiap orang jika ingin hidup damai harus dapat menyelaraskan diri
                      dengan Tao. Sebaliknya, jika tidak dapat menyelaraskan diri dengan
                      Tao maka dalam kehidupannya akan terjadi sebuah bencana.
                      Ajaran dari Kong Fu Tse tidak hanya soal filsafat dan moral saja.
                      Karena ajarannya berkaitan dengan moral, akhirnya diterapkan juga
                      oleh para bangsawan dan kekaisaran. Ajaran Kong Fu Tse meliputi
                      pemerintahan, moral, dan keluarga. Menurutnya, rakyat harus patuh   Sumber: https://bit.ly/3ZG25GG
                      kepada  raja,  begitu  juga  dengan  raja  harus baik  kepada  rakyatnya.   Gambar 1.31 Patung Kong Fu Tse
                      Jika hal ini terlaksana  maka sebuah  kerajaan  akan damai. Selama
                      hampir 24 abad lamanya, ajaran ini diterapkan di Cina dalam setiap
                      dinasti yang ada. Sebagian orang di Cina pada masa sekarang masih
                      memperhatikan ajaran Kong Fu Tse.

                  3)  Meng Tse (372–280 SM)
                      Meng  Tse  merupakan salah satu  murid dari Kong  Fu  Tse.  Meng
                      Tse  mempunyai pemikiran  yang  berbeda dengan gurunya.  Kong
                      Fu Tse hanya fokus mengajar para bangsawan dan masyarakat luas.
                      Namun, Meng Tse fokus memberikan pelajaran kepada rakyat jelata.
                      Menurutnya, rakyat adalah satu faktor paling penting dalam sebuah
                      negara. Rakyat mempunyai fungsi sebagai pengontrol pemerintah. Jika
                      pemerintah sewenang-wenang, rakyat berhak untuk mengingatkan.
                      Jika peringatan tersebut diabaikan, mereka boleh menurunkan para
                      pejabat atau bahkan raja.

                      Persaingan antarkerajaan kecil telah memperlemah pemerintahan
                  Dinasti Chou. Masalah itu diperburuk oleh semakin kurang berwibawanya
                  pemerintahan pusat. Peperangan yang berlarut mengancam kelangsungan
                  pemerintahan Dinasti Chou. Masa pemerintahan Dinasti Chou berakhir
                  setelah Dinasti Chin mengambil alih kekuasaan.

                  d.  Dinasti Qin (221–202 SM)
                  Dinasti ini didirikan  oleh seorang  bernama  Qin Shi Huang. Ada  juga
                  yang menyebutnya Huangdi. Namanya memiliki arti Kaisar Pertama Cina.
                  Artinya, bahwa Cina bersatu atas dasar kekuatan dari Qin Shi Huang.




                                                                           Bab I  Peradaban-Peradaban Besar Dunia  33
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52