Page 15 - Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Edisi Kedua
P. 15
xiii
perlindungan tata letak sirkuit, serta perlindungan varietas tanaman
dalam mata kuliah Hukum Dagang dan mata kuliah Praktik Latihan
dan Kemahiran Hukum (PLKH) serta mata kuliah konsentrasi dari
Departemen Hukum Dagang.
Setelah membaca buku karya Pak BK ini, kurikulum HAKI seba
gaimana diajarkan oleh Fakultas Hukum selama ini memang belum
cukup mampu membekali mahasiswa Fakultas Hukum, baik S1
maupun S2 atau pemerhati HAKI yang lain yang ingin mendalami
ruang lingkup pengetahuan tentang HAKI secara komprehensif.
Dengan membaca buku karya Pak BK ini, kita dibukakan informasi
bahwa rumpun HAKI yang lebih banyak berada pada disiplin fakultas
eksakta, seperti teknik, pertanian, farmasi, kedokteran, peternakan,
perikanan, biologi, bahkan ilmu budaya pun ternyata belum menda
patkan pelajaran tentang HAKI, padahal pengetahuan HAKI sangat
penting untuk mereka.
Oleh karena itu, pemikiran orisinal Pak BK sungguh wajib didu
kung, agar mata kuliah HAKI dapat diakses dan diberikan serta diikuti
oleh mahasiswa dan/atau pemerhati HAKI dari multidisplin—tidak
hanya mahasiswa Fakultas Hukum, tetapi juga mahasiswa fakultas
eksakta dan budaya tersebut. Disiplin ilmu dari fakultas eksakta
dan budaya justru menjadi sumber penciptaan, penemuan dan
pengembangan seni, budaya, serta teknologi yang perlu dilindungi
HAKI. Jika perkuliahan diberikan di Fakultas Hukum, itu hanya soal
teknis dan hasil evaluasi akhir dapat dengan mekanisme transfer ke
masingmasing fakultas mudah untuk dilakukan.
Saya kira bukan sesuatu yang sulit. Dahulu juga biasa ada mata
kuliah Kriminologi yang perkuliahannya mengikuti kuliah di Fakultas
Kedokteran. Nilainya bisa ditransfer ke Fakultas Hukum.
Sebagai kolega junior Pak BK, saya merekomendasikan buku
ini menjadi bacaan wajib bagi mahasiswa Fakultas Hukum dan
mahasiswa lain yang berminat mendalami ruang lingkup penge
tahuan tentang HAKI. Dimulai dari memahami konsep dasar HAKI,