Page 14 - Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Edisi Kedua
P. 14
xii
SEKAPUR SIRIH
GURU BESAR HUKUM BISNIS
FAKULTAS HUKUM UGM
Sebuah kehormatan bagi saya, diminta oleh senior saya yang saya
banggakan dan hormati, Bapak Dr. Bambang Kesowo, S.H, LL.M.,
yang panggilan akrabnya Pak BK, untuk memberikan sekapur sirih
dalam buku karya beliau yang sangat fenomenal: tentang konsepsi
dasar sekitar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang antara
lain berisi rangkuman dan penulisan kembali dari disertasi Pak BK,
tentang pelisensian wajib. Bersyukur juga, saya dipercaya Pak BK
untuk ikut ambil bagian membantu seniorsenior yang saya bang
gakan Prof. Dr. R.M. Sudikno Mertokusumo, S.H. dan Prof. Emmy
Pangaribuan Simanjuntak, S.H. sewaktu mengambil Doktor Ilmu
Hukum di Fakultas Hukum UGM, almamater kami.
Benar, apa yang diceritakan oleh Pak BK dalam buku ini, bahwa
mahasiswa Fakultas Hukum, baik strata 1 (S1) maupun strata 2 (S2)
masih sangat minim mendapatkan pengetahuan dasar tentang HAKI
itu. Sewaktu mahasiswa dahulu sekitar tahun 1974 bahkan hingga
dekade 1980an, mahasiswa Fakultas Hukum dalam mata kuliah
Hukum Dagang hanya memperoleh materi sebagian rumpun
HAKI tradisional, yaitu hak cipta, merk, dan paten. Itu pun hanya
kulitnya. Itu pun masih mengajarkan paham yang ada di auterrechts
(Hak Cipta). Sekarang di Departemen Hukum Dagang Fakultas
Hukum UGM, memang sudah diajarkan rumpun HAKI: hak cipta,
merk, dan paten, rahasia dagang, desain industri, indikasi geografis,
xii