Page 39 - Ekonomi SMA Kelas XI Rev
P. 39

dari 12–17 persen maka distribusi pendapatan dikategorikan
                      sebagai ketimpangan pendapatan sedang/menengah.
                  3)  Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk
                      kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan selu-
                      ruh penduduk kurang dari 17 persen dikategorikan sebagai
                      ketimpangan pendapatan rendah.
                  b.  Kurva Lorenz
                  Kurva Lorenz adalah kurva yang menggambarkan hubungan
                  kuantitatif aktual antara persentase penerima pendapatan dengan
                  persentase  pendapatan  total  yang  benar-benar  diterima  selama
                  periode tertentu, misalnya satu tahun. Kurva ini terletak di
                  dalam sebuah bujur sangkar yang sisi vertikalnya melambangkan
                  persentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan sisi horizon-
                  talnya melambangkan persentase kumulatif penduduk. Kurvanya
                  sendiri ditempatkan pada diagonal utama bujur sangkar tersebut.     10
                  Kurva Lorenz yang makin dekat dengan sumbu diagonal (makin        9
                  lurus) menyiratkan distribusi pendapatan nasional yang makin      8
                  merata. Sebaliknya, jika Kurva Lorenz makin jauh dari sumbu       7                          I
                  diagonal (makin lengkung) maka mencerminkan keadaan yang          6          Garis pemerataan
                  semakin buruk, distribusi pendapatan nasional makin timpang      Persentase pendapatan  5  H
                  dan tidak merata.                                                 4                     G  Kurva Lorenz
                      Keadaan yang paling ekstrem dari ketidakmerataan sem-         3                  F
                  purna, misalnya keadaan saat seluruh pendapatan hanya diterima    2             D  E
                  oleh satu orang yang ditunjukkan dengan berhimpitnya Kurva        1       B  C
                                                                                         A
                  Lorenz antara sumbu horizontal bagian bawah dengan sumbu          0
                                                                                        1  2  3  4  5  6  7  8  9  10
                  vertikal sebelah kanan. Oleh karena itu, tidak ada satu negara
                                                                                         Persentase penerima pendapatan
                  pun yang mengalami kemerataan sempurna atau ketidakmerataan
                  sempurna dalam distribusi pendapatannya. Kurva Lorenz untuk     Sumber: https://bit.ly/3dc21Zr
                                                                                  Gambar 1.9 Kurva Lorenz
                  setiap negara berada di sebelah kanan kurva diagonal. Makin
                  tinggi tingkat ketimpangan distribusi di suatu negara maka
                  bentuk Kurva Lorenz akan makin melengkung dan mendekati
                  sumbu horizontal bagian bawah.
                  c.  Koefisien Gini

                  Koefisien Gini atau Indeks Gini merupakan ukuran dari distribusi
                  pendapatan. Teori Koefisien Gini diciptakan oleh Corrado Gini
                  pada tahun 1912. Koefisien Gini dihitung dengan menggunakan
                  Kurva Lorenz dengan cara membandingkan atau membagi bidang
                  yang dibatasi oleh garis regional dalam Kurva Lorenz dengan
                  garis lengkung sebagai penyimpangan atas diagonal. Jika nilai
                  Koefisien Gini mendekati nol (0) maka distribusi pendapatan
                  dikatakan makin merata dan sebaliknya jika nilai Koefisien Gini
                  makin mendekati satu (1) maka distribusi pendapatan dikatakan
                  tidak merata. Adapun rumus untuk menghitung distribusi
                  pendapatan menggunakan Koefisien Gini adalah sebagai berikut.







                                                                Bab I  Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi  25
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44