Page 19 - Fisika Kelas X
P. 19
3. Kesalahan dalam Pengukuran
Pernahkah kalian melakukan pengukuran berulang-ulang dan menghasilkan
hasil pengukuran yang berbeda-beda. Mengapa hal demikian dapat
terjadi? Apakah di antara hasil pengukuran kalian tersebut terdapat nilai
sebenarnya?
Dalam pengukuran, terdapat fakta bahwa tidak ada pengukuran
yang benar-benar tepat atau valid. Hasil pengukuran akan dipengaruhi
oleh berbagai faktor sehingga kalian perlu mengenal sumber kesalahan
dalam pengukuran untuk meminimalisasi kesalahan hasil pengukuran.
Dengan demikian, akan ada selisih antara hasil pengukuran yang kalian
hasilkan dan nilai sebenarnya yang disebut ralat. Jadi, suatu ralat tidak
pernah lepas dari hasil pengukuran.
Secara umum, sumber-sumber kesalahan atau ralat pengukuran da-
pat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kesalahan sistematik dan
kesalahan acak.
a. Kesalahan Sistematik (Systematic Error)
Kesalahan sistematik terjadi secara konsisten sehingga dapat diprediksi,
bahkan dapat dihilangkan. Dengan kata lain, kesalahan jenis ini memiliki
penyimpangan pengukuran dalam arah yang sama dengan hasil ukur akan
selalu lebih kecil atau selalu lebih besar saat dilakukan pengamatan. Cara
untuk mengetahui adanya kesalahan sistematik atau tidak maka kalian
dapat melakukan pengukuran dan penggunaan alat ukur yang berbeda-
beda, kemudian dianalisis untuk memastikan kontribusi dari kesalahan
sistematik. Selanjutnya, dengan mengetahui sumber-sumber kesalahan,
kalian dapat memprediksi dan mengantisipasi sumber-sumber kesalahan
tersebut dalam pengamatan untuk menghasilkan hasil pengukuran yang
baik mendekati dengan nilai yang sebenarnya.
Secara umum, terdapat beberapa sumber dari kesalahan sistematik,
di antaranya sebagai berikut.
1) Alat
Kesalahan sistematik berkaitan dengan kalibrasi alat ukur yang
tidak benar saat dilakukan pengukuran. Misalnya, pada Gambar
1.8 menunjukkan alat ukur arus (amperemeter) tidak menunjukkan
nol sebelum digunakan. Selain itu, penyebab lain adalah alat yang
sudah lelah (fatigue).
Sumber: https://bit.ly/3e6BCZT
Gambar 1.8
Amperemeter tidak menunjukkan nol
sebelum dilakukan pengukuran
(a) (b)
7
Bab I Pengukuran dalam Kerja Ilmiah