Page 32 - Sejarah Pemikiran Islam
P. 32
sistem pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia sangat problematik jika ditinjau
dari segi governance dan demokrasi modern. Namun apa yang kita tekankan
di sini adalah bahwa struktur logika Usamah mengingatkan kita kepada
pendapat kaum al-Khawarij. “Teori pemerintahan” Usamah di atas, sepadan
dengan “teori demokrasi” yang dianut al-Khawarij, bahwa pemimpin harus
terikat dengan gagasan ideal yang, dalam hal ini, berarti secara imperatif cocok
dengan pandangan keagamaannya. Dan seperti juga kaum al-Khawarij yang
memproduksi konsep kafir kepada sesama Muslim, Usamah juga melakukan
hal yang sama. Dalam pernyataan 16 Desember 2004 yang telah kita kutip di
atas, Usamah melanjutkan:
Let it be known that the mujahedin in the Land of the Holy Mosques (Saudi
Arabia) have not yet started the fight against the government. If they start, they
will undoubtedly begin with the head of the kafir, the rulers of Riyadh.
Ketahuilah bahwa kaum mujahidin di Tanah Masjid-Masjid Suci (Saudi
Arabia) belum memulai perang melawan pemerintah. Jika mereka
memulai, tak diragukan lagi mereka akan mengawalinya dengan
pemimpin kafir, para penguasa Riyadh. 58
Abdel Bari Atwan mencatat ucapan Usamah tersebut mendapat dukungan
sebagian besar masyarakat Saudi Arabia. Ini terbukti dari jajak pendapat Cable
News Network (CNN) pada Desember 2004 yang menunjukkan popularitas
Usamah bin Ladin lebih tinggi daripada Raja Fahd. Akan tetapi pada saat
59
yang sama, kita juga menemukan kontinuitas gagasan kuno al-Khawarij di
dalam nada ancaman dan nomenklatur yang digunakan Usamah itu. Semangat
nomenklatur tersebut pastilah berangkat dari “budaya perang” yang terbentuk
15 abad yang lalu, ketika struktur sosial masyarakat Arab baru saja menyelesaikan
masa transisi dari tribe-based menuju sahabat-based society -yang memanggungkan
para sahabat bertalenta militer sebagai aktor utama. Hasilnya, sebagaimana
disinggung di atas, adalah terbentuknya sebuah korp militer berdaya juang
tangguh yang berfungsi bagi ekspansi geografi Islam.
58 Abdel Bari Atwan, The Secret History, hlm. 147.
59 Abdel Bari Atwan, The Secret History, hlm. 146.
xxx Sejarah Pemikiran Islam

