Page 31 - Sejarah Pemikiran Islam
P. 31

Di sini kita melihat kontinuitas keberlakuan perancuan batas-batas dar al-
                 harb dengan dar al-Islam dan dar al-salam. Dengan keyakinan teologi tertentu,
                 sekelompok muslim bahkan sampai hati menumpahkan darah di Masjid al-
                 Haram, inti  dar  al-Islam  dan  dar  al-salam  itu  sendiri seperti  yang dilakukan
                 Juhaima dan  kelompoknya di atas. Akan tetapi,  bukan batas-batas geografi
                 “etik  perang” saja yang mengalami kerancuan,  melainkan juga kontinuitas
                 keberlakuan  theological-based violence (kekerasan didasarkan pada kepercayaan
                 teologi) yang diwariskan kaum al-Khawarij. Walau proses metamorfosenya masih
                 harus dikaji dengan lebih teliti, gagasan-gagasan yang dilontarkan pemimpin al-

                 Qaidah Usamah bin Ladin seakan-akan mengulang apa yang diserukan kaum al-
                 Khawarij di masa lalu. Jika kaum al-Khawarij telah melakukan “impersonalisasi”
                 Allah, Muhammad, dan Alquran , Usamah bin Ladin juga melakukan hal yang
                 sama terhadap elite Kerajaan Saudi. Tiga tahun setelah menyerang Amerika
                 Serikat pada  9 September 2001, Usamah  memberikan peringatan kepada
                 pemerintah Saudi pada 16 Desember 2004:
                     Governing is the contract between the imam and the people who will be ruled

                     by him.The contract contains rights and obligations for both parties. It also has
                     provision for cancellation and making it null and void. One of the provisions
                     that nullify the contract is betraying the din (religion) and the umma. And that
                     is exactly what you have done.

                     Memerintah adalah kontrak antara pemimpin (imam) dan rakyat yang
                     akan diperintahnya. Kontrak tersebut berisi hak-hak dan kewajiban-
                     kewajiban kedua belah pihak. Tetapi kontrak itu juga mempunyai syarat
                     untuk pencabutan dan membuatnya tidak berlaku. Salah satu syarat-
                     syarat itu yang menghapus kontrak  tersebut  adalah  pengkhianatan
                     terhadap agama (din) dan kaum muslimin (ummah). Dan justru itulah
                     yang telah engkau lakukan. 57

                     Tentu saja, Usamah benar bahwa elite pemerintah Kerajaan Saudi bukanlah
                 Muhammad dan bukan juga pemilik Islam. Sementara, pada saat yang sama,



                 57   Dikutip Abdel Bari Atwan, The Secret History of Al-Qa’ida (London:Abacus, 2006), hlm. 145.




                                                                Kata Pengantar   xxix
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36