Page 26 - Sejarah Pemikiran Islam
P. 26
kemampuan ekspansi yang tinggi ini cukup mengejutkan, sehingga disebut
42
Kennedy sebagai extraordinary revolution in the affairs of men.
Pada hemat saya, pemberlakuan konsep “otonomi individual”, bergabung
dengan struktur sosial baru yang mendorong ekslasi capaian-capaian politik
yang mematrikan pelembagaan “budaya perang” inilah yang menjadi setting
khusus bagi lahirnya pemikiran Islam yang pertama: al-Khawarij.
Jika dilihat pada inti doktrinnya yang memberi hak kepada mereka
menjawab pertanyaan “Siapakah yang disebut kafir dan keluar dari Islam?”
43
dengan mudah kita mendeteksi telah berkinerjanya pengaruh konsep “otonomi
individual,” (yang diperkenalkan Muhammad sebelumnya), dalam kerangka
berpikir mereka. Bahwa kaum al-Khawarij merasa berhak memberikan cap
kafir kepada siapa pun dan, sebagai konsekuensinya, berlaku untuk siapa saja,
sepanjang memenuhi standar yang mereka tetapkan.
Sebagaimana disinggung di awal tinjauan ini, konsep kafir yang
dikembangkan kaum al-Khawarij itu dipicu oleh tahkim antara Ali bin Abi
Thalib (khalifah ke-4 al-Khulafa-ur-Rasyidin) dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan
(Gubernur Damaskus, Syria) dalam rangka menyelesaikan konflik militer di
antara mereka. Dalam pandangan kaum al-Khawarij, metode penyelesaian
konflik tersebut cacat jika dilihat dari perspektif hukum Allah, karena di luar
ketentuan Alquran. Dalam konteks ini, kita melihat Alquran bukan saja telah
dijadikan dasar hukum mutlak, yang secara otomatis menggantikan tata hukum
lainnya, melainkan juga telah mengalami “impersonalisasi.” Dalam arti bahwa
kendatipun seluruh gagasan, ketetapan dan informasi dalam Alquran tersebut
keluar secara langsung dari mulut Muhammad, “teks suci” tersebut adalah
public constitution (konstitusi umum), “bukan milik pribadi” atau keluarga
Muhammad. Dengan demikian, setiap orang atau setiap kaum berhak
44
42 Hugh Kennedy, The Great Arab Conquests: How the Spread of Islam Changed the World
We Live In (London: Weidenfeld & Nicolson, 2007).
43 Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran, Sejarah dan Analisa Perbandingan (Jakarta:
UI-Press, 1986, hlm. 12.
44 Menarik juga membaca pendapat Mohammad Nasih dalam status Facebook: “Andai HAKI
diterapkan untuk pencetakan ulang Alquran , keluarga Muhammad akan menjadi yang terkaya
di dunia. Tetapi Alquran adalah ilmu dari Allah yang diajarkan secara gratis.” (pukul 4 Sore,
29 Oktober, 2011).
xxiv Sejarah Pemikiran Islam

