Page 25 - Sejarah Pemikiran Islam
P. 25
were linked with theirs, and apart from the hierarchies of some religious
communities, citi-dwellers might not care much who ruled them, provided they
were secure, al peace and resonably taxes.
Bagi sebagian besar penduduk tidak ada masalah apakah mereka
diperintah orang-orang Iran, Yunani atau Arab. Pemerintah
hanya berpengaruh pada kehidupan kota-kota dan daerah-daerah
pedalaman sekitar; terpisah dari pejabat-pejabat dan kelas-kelas yang
kepentingannya terkait dengan mereka, dan terpisah dari hierarki
beberapa komunitas agama, penduduk kota tak terlalu peduli siapa
yang memerintah mereka, seandainya mereka tetap aman, damai dan
tingkat pajak yang terjangkau. 40
Sikap tak peduli rakyat kebanyakan kepada siapa yang berkuasa ini telah
menyebabkan kemampuan memobilisasi kekuatan militer menjadi budaya
kekuasaan yang dominan di masa itu. Inti struktur sosial berkemampuan
mobilisasi militer tersebut bersifat seperti dilukiskan dengan sangat bagus
41
oleh Fu’ad Jabali sahabat-based society. Yakni, sebuah masyarakat Arab pasca
Muhammad di mana survivalitasnya ditentukan oleh integritas, persebaran
dan peran-peran strategis serta keberhasilan ekspansi militer para sahabat.
Struktur sosial baru ini ditandai oleh migrasi para sahabat ke berbagai wilayah
di luar semenanjung Arab yang secara otomatis telah menyebar talenta perang.
Pada akhirnya, distribusi talenta perang tersebut secara alamiah membentuk
jaringan luas yang mempermudah terjadinya jalinan kualisi (di samping
konflik) militer dalam skala besar untuk kurun waktu itu. Hasilnya adalah
terbentuknya sebuah korp militer berdaya juang tangguh yang berfungsi bagi
eskpansi geografi Islam. Dalam perspektif geo-politik dan geo-strategi pada
masa itu, bangsa-bangsa yang mampu mempertahankan dominasinya adalah
mereka yang mempunyai kelembagaan “budaya perang” yang kukuh. Dan
dalam kenyataannya, kemampuan kalangan Islam memobilisasi militer dengan
40 Albert Hourani, A History of the Arab Peoples (Cambridge, Massachussetts: The Belknap
Press of Harvard University Press, 1991), hlm. 23.
41 Fu’ad Jabali, Sahabat Nabi: Siapa, ke Mana, dan Bagaimana? (Bandung: Mizan, 2011).
Saya berterima kasih kepada Prof. Ahmad Suhelmi yang menunjukkan karya Fu’ad Jabali
ini kepada saya.
Kata Pengantar xxiii

